Termasuk di antaranya, memberikan bantuan melalui program Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT DD).
Baca juga: Diduga Ada Sindikat Perdagangan Anak di Balik Pembunuhan yang Korbannya Dibakar
"Selama saya jadi kepala desa, BLT DD setiap bulan sudah saya kasih. Mulai dari Rp600.000 hingga Rp300.000 sudah saya kasih, kalau ada apa-apa saya juga perhatikan. Bisa dibuktikan," kata Amrozi.
Bahkan, Amrozi juga menceritakan jika Camat Duduksampeyan Merista Dedy Hartadi, sudah berkunjung dan memastikan langsung ke Balai Desa Glanggang terkait bantuan kepada Farhan dan Kina.
Di mana pihak desa sudah memberikan penjelasan sesuai kondisi di lapangan, di mana ada beberapa keterangan yang dilontarkan oleh Kina tidak sesuai fakta dan itu sempat dibagikan oleh Ida yang sempat viral di media sosial.
"Orangtuanya juga masih ada, bapaknya, kok dikatakan yatim-piatu. Bu Kina itu sudah sempat ditawari oleh anaknya (Sriatun) tinggal di rumahnya, tapi nggak mau, kabarnya tidak akur. Lantas membuat eberan di situ, yang itu tanah desa, ya sudah dibantu sama desa," tutur Amrozi.
Sedangkan terkait wacana bedah rumah bagi Farhan dan Kina, pihak desa menyatakan, tidak bisa memenuhi permintaan tersebut. Karena hal itu, dikatakan oleh Amrozi bakal membentur aturan yang ada, terkait bedah rumah bagi warga tidak mampu.
"Kalau disuruh bantu rumahnya ya tidak bisa, karena terbentur aturan. Sebab yang bisa dibantu bedah rumah itu, tanah hak milik sendiri," ucap Amrozi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.