Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Ambon Gagalkan Perdagangan Anak dan Perempuan

Kompas.com - 02/09/2013, 17:08 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Petugas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease menggagalkan upaya perdagangan enam perempuan di atas kapal Ngapulu yang sedang berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Senin (2/9/2013) sore.

Dari enam korban dua di antaranya adalah berusia di bawah umur. Keenam gadis ini berasal dari Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara. Mereka sedianya akan dibawa ke Fak-Fak, Provinsi Papua Barat, untuk dijadikan pekerja kafe. Dalam kasus ini polisi membekuk seorang pelaku yang membawa keenam remaja ini.

Panatauan Kompas.com di atas kapal Ngapulu, polisi yang telah mengetahui keberadaan keenam korban langsung mengamankan mereka begitu kapal berlabuh. Saat akan dibawa turun dari kapal, salah seorang dari korban langsung menunjuk pelaku yang saat itu berada di tangga kapal, polisi pun membekuk tersangka.

Baik pelaku maupun para korban dibawa ke Polres Ambon untuk dimintai keterangan. Keenam korban perdagangan orang ini yakni, Eca (16), Yuni (21), Eva (21), Yanti (21), Desi (17) dan Lisa (19). Sedangkan pelaku bernama Ramli hingga kini masih diperiksa secara intensif.

Kepada Kompas.com di Mapolres Ambon, Lisa mengaku hanya diajak temannya dan akan dibawa ke Fak-fak. Dia juga mengatakan tidak mengenal Ramli sebelumnya. "Kita dijanjikan akan kerja di toko. Saya sama sekali tidak tahu ternyata kita akan dipekerjakan di kafe," jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon, AKP Agung Tribawanto yang memimpin upaya penggagalan perdagangan orang itu mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara pelaku diduga akan menjual para korban ke kafe di Fak-Fak.

"Kalau motifnya bisa juga perdagangan orang, tapi saat ini kita masih lakukan pemeriksaan. Yang pasti dari pengakuan pelaku, enam korban ini akan dipekerjakan di kafe," ujarnya.

Jika terbukti, memperdagangkan manusia, pelaku akan dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dan juga udang-undang perdagangan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com