Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Menteri ESDM Kenapa Gunung Semeru Naik Status Jadi Siaga

Kompas.com - 17/12/2021, 20:06 WIB
Muchlis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Status Gunung Semeru, Jawa Timur naik menjadi level 3 siaga setelah mengalami erupsi susulan pada Kamis (16/12/2021).

Saat itu, gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu mengeluarkan awan panas sebanyak tiga kali. Pertama terjadi pada pukul 9.01 WIB, kedua terjadi pada pukul 9.30 WIB dan ketiga terjadi pada pukul 15.45 WIB.

Jarak luncur awan panas itu sejauh 4,5 kilometer dari bukaan kawah.

Karena ada indikasi seismik yang naik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Geologi menaikkan status Gunung Semeru menjadi siaga pada malam harinya.

"Terkait peningkatan status Gunung Semeru, kemarin memang ada indikasi seismik yang naik dibuktikan dengan pengamatan visual di lapangan," kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif melalui keterangan resmi saat melakukan peninjauan aktivitas Gunung Semeru di Pos Pengamatan Gunung Semeru, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Status Semeru Meningkat Jadi Siaga, Masyarakat Diminta Waspadai Awan Panas Guguran

Arifin menjelaskan, saat ini sedang terjadi penyumbatan aliran sungai di Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang akibat material awan panas Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021). Menurutnya, terdapat sekitar 8 juta kubik pasir yang turun dan menyumbat aliran sungai itu.

Jika turun hujan dengan intensitas tinggi, material vulkanik itu bisa melebar, apalagi jika Semeru mengeluarkan awan panas lagi. Hal ini yang juga menjadi pertimbangan dinaikkannya status Gunung Semeru.

"Kami khawatir akan meluas ke daerah di sekitarnya. Untuk itu kami melakukan pemetaan baru dan mengimbau masyarakat untuk mematuhinya agar menjadi perhatian masyarakat untuk tidak berkegiatan pada radius-radius yang telah diindikasi di dalam peta," jelasnya.

Baca juga: Meski Berat, Mahriyeh Rela Jasad Suaminya Terkubur Material Erupsi Semeru untuk Selamanya

Tambah peralatan pos pantau

Dalam kunjungannya itu, Arifin mengaku akan menambah peralatan pemantauan di Pos Pemantauan Gunung Semeru. Salah satunya yang akan segera direalisasikan adalah pemasangan thermal camera di area Besuk Kobokan untuk memantau suhu luncuran awan panas ketika terjadi erupsi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com