Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Produk Limbah Kain Perca Kreasi Warga Grobogan di Tengah Pagebluk

Kompas.com - 17/12/2021, 11:53 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Dalam perkembangannya, Rosikin dan istrinya yang biasa disapa Yanik tertarik memperdayakan emak-emak di desanya untuk mencari tambahan penghasilan.

Langkah itu berangkat dari keprihatinan akibat pagebluk virus corona yang melumpuhkan perekonomian warga sekitar.

"Di awal tahun ini, saya coba-coba sendiri membuat tas kecil atau totebag dari bahan limbah kain perca. Ketika saya tunjukkan ibu-ibu ternyata responsnya positif. Nah, kemudian saya mengajak ibu-ibu untuk mengikutinya," ungkap Yanik.

Semangat mayoritas ibu-ibu buruh tani Desa Ngoto untuk bangkit di tengah pandemi Covid-19 patut diapresiasi. 

Baca juga: Tutup Selama PPKM, Ini Cara Lembang Park and Zoo Bertahan di Tengah Pandemi

Atas motivasi Rosikin dan Yanik, mereka pun mulai bergairah untuk belajar mengkreasikan limbah kain perca menjadi benda bernilai ekonomis.

Selain belajar otodidak, mereka juga memperkaya wawasan dengan berselancar di internet melalui tuntunan anak-anaknya yang berstatus pelajar.

"Saya hanya kasih contoh bikin totebag, tapi alhamdulillah di luar dugaan ibu-ibu justru bisa berkembang hingga menghasilkan dompet, bed cover, seprai, bantal, guling, kasur," ungkap Yanik.

Suasana pemanfaatan limbah kain perca menjadi barang bernilai jual di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (17/12/2021) pagi.KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Suasana pemanfaatan limbah kain perca menjadi barang bernilai jual di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (17/12/2021) pagi.

Berkat kreativitas serta semangat puluhan ibu-ibu Desa Ngroto untuk mengubah strata hidup, kini hampir satu tahun roda perekonomian mulai tertata dengan baik.

Setidaknya, mereka sudah bisa membantu suami tercinta untuk menyokong kebutuhan hidup sehari-hari.

"Limbah kain perca pilihan dibeli Rp 10.000 per kilogram. Itu harga khusus untuk warga sini. Untuk istri saya kini sudah tidak membuat totebag lagi, biar warga saja yang berkreasi. Ayo bersama-sama berkarya halal dan menghasilkan. Insya Allah ada jalan jika berusaha keras," pungkas Rosikin.

Baca juga: Mi Kristal Rumput Laut Kreasi Warga Karawang Makin Diminati, Cocok untuk Diet Rendah Karbohidrat

Lutfiah Ariyanti (36) salah satu warga Desa Ngroto yang terhitung cukup sukses  banting tulang membuat tas, seprai, dan kasur lantai dari limbah kain perca.

Ibu dua anak yang semula hanya memanfaatkan mesin jahit tua, dalam kurun sebulan sudah mampu membeli mesin jahit model terbaru seharga Rp 2 jutaan.

Bahkan dari usaha yang digelutinya selama 8 bulan ini, dia sudah mempekerjakan 6 orang tetangganya untuk ikut membantunya berkarya di rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com