Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tetabuhan Khas Lampung Berkancah di Label Musik Dub Internasional

Kompas.com - 15/12/2021, 14:15 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Intonasi Lampung seperti memiliki chemistry ketika menyisip di musik dancehall, membuatnya lebih bernada magis.

Sedangkan pada versi remix, petikan gitar tunggal, tetabuhan rebana serta akordion memberi sensasi hadir di sebuah pesta adat (begawi) yang penuh keceriaan.

Lagu Ngelajau Dub menjadi sebuah komposisi dari jalinan preferensi musik personal duo ini. Sebuah lintasan antara funk dan dancehall yang ketat.

Samiaji mengatakan, versi remix ini terinspirasi dari “Tahtim” atau motif gerak dalam tarian Lampung.

“Ini sebuah manifestasi dari kepercayaan kami terhadap etos produksi sentuhan-digital-dan-tradisi,” kata Samiaji.

Ragam gerak tarian Lampung ini juga menjadi inspirasi pada lagu Achtung! Ghetto Lioness versi remix.

Samiaji mengatakan, pada lagu ini gerak “Khesek” menjadi dasar utama pembuatan lagu.

Ciri khas di dunia internasional

Nuansa etnik Lampung menjadi ciri khas duo musisi Roadblock Dub Collective ini diantara ribuan musisi dub di seluruh dunia.

Irama gambus Lampung, petikan gitar tunggal, dan tetabuhan rebana menjadi penanda musik mereka.

Pada tahun 2020, duo musisi ini juga merilis “Sepinggungan” dan “Russ” melalui platform musik digital seperti spotify, itunes, bandcamp, amazon, dan google.

Dua lagu ini pun meramu tetabuhan rebana khas Lampung dengan warna musik khas Jamaika.

Suwarnadub pun tetap disajikan oleh Roadblock Dub Collective melalui modus operandi musik mereka selama ini, yaitu infusi musik tradisional Lampung musik asal Jamaika seperti reggae, dancehall dan dub sebagai landasannya.

“Ini adalah identitas musik asal Lampung sebagai gerbang dari pulau Sumatera. Sebuah mini album yang datang dari hasil akulturasi, baik musik itu sendiri dan teknologi di dalamnya,” kata Samiaji.

Baca juga: Tak Cuma WSBK, Penonton Bisa Kunjungi Pameran hingga Pertunjukan Musik di Sirkuit Mandalika

Dikutip dari indoreggae.com,kata "Dub" hari ini digunakan untuk mendeskripsikan musik yang berisikan campuran dan pembaharauan dari rekaman-rekaman yang sudah ada.

Penyampuran ini memanipulasi secara radikal dan membentuk ulang rekaman tesebut (menggunakan efek-efek suara).

Produksi dan prosesnya tidak hanya dilakukan untuk membuat replika dari pertunjukkan music dari artis2 rekaman tersebut, tetapi efek audio dan trik studio dapat dilihat sebagai bagian integral dari music itu sendiri.

Akar dari 'Dub" dapat dikilas balik dari Negara Jamaika di akhir 1960-an, di mana Osbourne Ruddock dikenal secara luas sebagai pelopornya.

Ruddock mengubah meja mixing menjadi sebuah alat music, dengan DJ atau mixer yang memainkan musiknya. Contoh music 'Dub' di masa-masa awalnya dapat didengar pada intro-intro musik dansa atau genre music pop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com