Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tetabuhan Khas Lampung Berkancah di Label Musik Dub Internasional

Kompas.com - 15/12/2021, 14:15 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Irama tradisional khas Lampung memberikan warna tersendiri untuk musik dub (techno reggae) di level internasional.

Dengan kekhasan tersebut, duo musisi musik dub asal Lampung yang tergabung dalam Roadblock Dub Collective kini bernaung di bawah label musik ternama di Eropa, Dubophonic Records (Cyprus).

Rilisan terbaru duo Yulius Samiaji (Sam) dan Hidayat Surodijoyo (Iday) ini diberi judul “Suwarnadub”, sebuah album mini berisi enam lagu.

Album yang dirilis pada 7 Desember 2021 ini juga memuat dua lagu berjudul Ngelajau Dub dan Achtung! Ghetto Lioness, yang dikemas dalam tiga versi, yakni orisinal, remix, dan live.

Baca juga: Berpotensi Timbulkan Kerumunan, Orkes Musik Saat Pesta Pernikahan di Lombok Tengah Dibubarkan

Samiaji mengatakan, Suwarnadub diambil dari bahasa Sansekerta, yakni Suwarnadwipa yang digunakan untuk menyebut Sumatera pada masa kerajaan dahulu.

“Artinya pulau emas, nama pulau Sumatera zaman dahulu,” kata Samiaji dalam keterangan tertulis, Selasa (14/12/2021).

Sementara itu, kata Ngelajau Dub diambil dari bahasa Lampung, yang artinya mari terus memainkan dub.

Album ini membuat Roadblock Dub Collective bisa dikatakan go International.

Dubophonic Records sendiri telah mendistribusikan karya-karya musisi dub di Jepang, Argentina, Yunani, Tanzania, Rusia, Prancis, Inggris hingga Jamaika sejak tahun 2013.

Bicara bahasa Lampung melalui musik

Intonasi tradisional khas Bumi Ruwa Jurai terasa sangat kental dalam lagu Suwarnadub.

Samiaji menyebutnya ini sebagai “identitas” Roadblock Dub Collective di dunia internasional.

“Sebuah mini album yang datang dari hasil akulturasi, baik musik itu sendiri dan teknologi di dalamnya,” kata Samiaji.

Dalam lagu Ngelajau Dub, di bagian intro dengan petikan gitar tunggal Lampung, pendengar seperti dibawa melihat langsung suasana kampung-kampung adat di Lampung.

Intro pada lagu Ngelajau Dub menegaskan kembali akar Roadblock Dub Collective sebagai musisi asal Lampung, dimana masyarakatnya heterogen dan plural.

Setelah “bersilaturahmi” sekejab dengan nuansa Lampung, pendengar langsung ditarik ke negeri asal musik dub, Jamaika.

Intonasi Lampung seperti memiliki chemistry ketika menyisip di musik dancehall, membuatnya lebih bernada magis.

Sedangkan pada versi remix, petikan gitar tunggal, tetabuhan rebana serta akordion memberi sensasi hadir di sebuah pesta adat (begawi) yang penuh keceriaan.

Lagu Ngelajau Dub menjadi sebuah komposisi dari jalinan preferensi musik personal duo ini. Sebuah lintasan antara funk dan dancehall yang ketat.

Samiaji mengatakan, versi remix ini terinspirasi dari “Tahtim” atau motif gerak dalam tarian Lampung.

“Ini sebuah manifestasi dari kepercayaan kami terhadap etos produksi sentuhan-digital-dan-tradisi,” kata Samiaji.

Ragam gerak tarian Lampung ini juga menjadi inspirasi pada lagu Achtung! Ghetto Lioness versi remix.

Samiaji mengatakan, pada lagu ini gerak “Khesek” menjadi dasar utama pembuatan lagu.

Ciri khas di dunia internasional

Nuansa etnik Lampung menjadi ciri khas duo musisi Roadblock Dub Collective ini diantara ribuan musisi dub di seluruh dunia.

Irama gambus Lampung, petikan gitar tunggal, dan tetabuhan rebana menjadi penanda musik mereka.

Pada tahun 2020, duo musisi ini juga merilis “Sepinggungan” dan “Russ” melalui platform musik digital seperti spotify, itunes, bandcamp, amazon, dan google.

Dua lagu ini pun meramu tetabuhan rebana khas Lampung dengan warna musik khas Jamaika.

Suwarnadub pun tetap disajikan oleh Roadblock Dub Collective melalui modus operandi musik mereka selama ini, yaitu infusi musik tradisional Lampung musik asal Jamaika seperti reggae, dancehall dan dub sebagai landasannya.

“Ini adalah identitas musik asal Lampung sebagai gerbang dari pulau Sumatera. Sebuah mini album yang datang dari hasil akulturasi, baik musik itu sendiri dan teknologi di dalamnya,” kata Samiaji.

Baca juga: Tak Cuma WSBK, Penonton Bisa Kunjungi Pameran hingga Pertunjukan Musik di Sirkuit Mandalika

Dikutip dari indoreggae.com,kata "Dub" hari ini digunakan untuk mendeskripsikan musik yang berisikan campuran dan pembaharauan dari rekaman-rekaman yang sudah ada.

Penyampuran ini memanipulasi secara radikal dan membentuk ulang rekaman tesebut (menggunakan efek-efek suara).

Produksi dan prosesnya tidak hanya dilakukan untuk membuat replika dari pertunjukkan music dari artis2 rekaman tersebut, tetapi efek audio dan trik studio dapat dilihat sebagai bagian integral dari music itu sendiri.

Akar dari 'Dub" dapat dikilas balik dari Negara Jamaika di akhir 1960-an, di mana Osbourne Ruddock dikenal secara luas sebagai pelopornya.

Ruddock mengubah meja mixing menjadi sebuah alat music, dengan DJ atau mixer yang memainkan musiknya. Contoh music 'Dub' di masa-masa awalnya dapat didengar pada intro-intro musik dansa atau genre music pop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilah Sampah Mandiri Bisa Kurangi Pembuangan ke TPA 40 Persen

Pilah Sampah Mandiri Bisa Kurangi Pembuangan ke TPA 40 Persen

Regional
Lukisan 'Go Green Taruparwa' Karya Sam Sianata akan Dilelang Rp 1 Triliun di Luar Negeri

Lukisan "Go Green Taruparwa" Karya Sam Sianata akan Dilelang Rp 1 Triliun di Luar Negeri

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kepulauan Riau, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kepulauan Riau, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Riau, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Riau, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Barat, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Barat, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Banda Aceh Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Banda Aceh Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Ambon untuk Lebaran 2024

Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Ambon untuk Lebaran 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tanjung Pinang Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tanjung Pinang Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Batam Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Batam Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Pekanbaru Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Pekanbaru Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Aceh, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Aceh, 30 Maret 2024

Regional
Libur Lebaran, Sandiaga Uno Minta Masyarakat Tak Gunakan Motor

Libur Lebaran, Sandiaga Uno Minta Masyarakat Tak Gunakan Motor

Regional
Jelang Lebaran, Penumpang Pesawat di Bandara SSK II Pekanbaru Mulai Melonjak

Jelang Lebaran, Penumpang Pesawat di Bandara SSK II Pekanbaru Mulai Melonjak

Regional
Bupati Siak Ajak Masyarakat Tingkatkan Takwa lewat Perbanyak Zakat, Infak, dan Sedekah

Bupati Siak Ajak Masyarakat Tingkatkan Takwa lewat Perbanyak Zakat, Infak, dan Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com