Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib 9 Bayi dari Korban Pemerkosaan Guru Pesantren di Bandung?

Kompas.com - 10/12/2021, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Herry Wirawan, guru pesantren di Bandung, Jawa Barat memperkosa 12 santriwatinya.

Akibat perbuatannya, delapan korban yang di bawah umur sudah melahirkan. Ada 9 bayi yang dilahirkan para korban pemerkosaan.

Lalu bagaimana nasib bayi-bayi yang dilahirkan tersebut?

Ketua P2TP2A Kabupaten Garut, Diah Kurniasari di kantornya, Kabupaten Garut, Kamis (9/12/2021) malam membenatkan delapan dari 12 santriwati itu ternyata sudah melahirkan bayi.

"Selama enam bulan ini semuanya sudah lahir.Tadi saya lihat di TV masih disebutkan dua korban masih hamil, tidak, sekarang semua sudah dilahirkan," jelas dia.

Baca juga: 4 Kejanggalan Pesantren Tempat 12 Santriwati Diperkosa Guru, Salah Satunya Hanya Pelaku yang Mengajar

Dia mengatakan bayi-bayi yang dilahirkan tersebut semuanya sudah dibawa oleh para orangtua korban.

"Bayinya semuanya sudah ada di ibu korban masing-masing," kata Diah.

Sementara itu, para korban sedang menjalani proses penyembuhan trauma di Rumah Aman P2TP2A.

Selain korban, proses penyembuhan trauma itu juga diberikan kepada orangtua korban. Diah mengungkapkan, saat ini kondisi para korban sudah lebih kuat.

Baca juga: Hanya Punya 1 Guru, Ini 6 Fakta Pesantren yang Dikelola Pelaku Pemerkosaan 12 Santri di Bandung

Menurutnya para korban masih di bawah umur. Rata-rata, usianya berkisar antara 13-15 tahun.

Diah mengatakan, di antara beberapa korban pun masih ada yang terkait persaudaraan. Para korban sebelumnya saling mengajak untuk bersekolah di pesantren tersebut.

"Kondisi korban saat ini Insyaallah sudah lebih kuat, kami sudah jauh-jauh hari mempersiapkan mereka selama ini untuk siap menghadapi media," katanya.

Baca juga: Mirip Kasus di Bandung, Guru Pesantren di Tasikmalaya Cabuli 9 Santriwati, Baru 2 yang Berani Lapor

Terungkap dari keluarga yang curiga

Ilustrasi korban kekerasan. Kekerasan dalam hubungan, toxic relationship, hubungan beracun, relationship abuse.SHUTTERSTOCK Ilustrasi korban kekerasan. Kekerasan dalam hubungan, toxic relationship, hubungan beracun, relationship abuse.
Aksi bejat Herry terungkap saat orangtua salah satu korban mencurigai adanya perubahan pada tubuh sang anak.

Mereka pun langsung melapor pada kepala desa dan diteruskan pada Polda Jawa Barat serta P2TP2A Kabupaten Garut, Juni 2021 lalu.

Karena tak semua orang tua mengetahui kasus tersebut, 2TP2A Kabupaten Garut memanggil mereka untuk diberi tahu masalah yang menimpa anak mereka di pesantren.

"Semua orang tua syok begitu mengetahui permasalahan yang menimpa anaknya. Setelah diberi pemahaman dan pendampingan, akhirnya para orang tua bisa menerima permasalahan tersebut," kata Diah.

Baca juga: Diungkap sejak 6 Bulan Lalu, Ini Alasan Polisi Tak Umumkan Kasus Guru Pesantren Perkosa 12 Santriwati di Bandung

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir, Sektor Budidaya Ikan di Demak Rugi hingga Rp 22 Miliar

Banjir, Sektor Budidaya Ikan di Demak Rugi hingga Rp 22 Miliar

Regional
Terdakwa Pemukulan Wartawan Tribun Ambon Minta Keringanan Hukuman

Terdakwa Pemukulan Wartawan Tribun Ambon Minta Keringanan Hukuman

Regional
1.372 Warga Kebumen Berangkat Haji 2024, Tertua 93 Tahun dan Termuda 18 Tahun

1.372 Warga Kebumen Berangkat Haji 2024, Tertua 93 Tahun dan Termuda 18 Tahun

Regional
Kondisi Membaik, 36 Balita di Majene yang Keracunan Bubur Dipulangkan dari Puskesmas

Kondisi Membaik, 36 Balita di Majene yang Keracunan Bubur Dipulangkan dari Puskesmas

Regional
Calon Perseorangan di Pilkada Kota Ambon Wajib Kantongi 21.452 Dukungan

Calon Perseorangan di Pilkada Kota Ambon Wajib Kantongi 21.452 Dukungan

Regional
Merasa Senasib, Baiq Nuril Beri Semangat kepada Mahasiswi PKL Korban Pelecehan

Merasa Senasib, Baiq Nuril Beri Semangat kepada Mahasiswi PKL Korban Pelecehan

Regional
Mantan Pegawai Bank BUMN Edarkan Uang Palsu di Warung Sate, Punya Cara Khusus Kelabui Korban

Mantan Pegawai Bank BUMN Edarkan Uang Palsu di Warung Sate, Punya Cara Khusus Kelabui Korban

Regional
Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Jelang Waisak, Vihara Maitreya Pangkalpinang Direnovasi

Jelang Waisak, Vihara Maitreya Pangkalpinang Direnovasi

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Pangdam Pattimura: Saya Akan Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Politik

Pangdam Pattimura: Saya Akan Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Politik

Regional
Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com