Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

33 Korban Letusan Gunung Semeru Mengungsi ke Jember, Trauma Bencana Susulan

Kompas.com - 07/12/2021, 19:28 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER,KOMPAS.com – Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru memilih mengungsi ke rumah kerabat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (07/12/2021).

Mereka masih dihantui rasa takut jika Gunung Semeru kembali meletus.

Baca juga: Rampas Motor dan Bacok Korban, Komplotan Begal Sadis di Jember Ditangkap

33 warga mengungsi ke Jember

Kapolsek Kencong AKP Adri Santoso menjelaskan, sudah ada 33 korban bencana erupsi Gunung Semeru yang mengungsi ke Kecamatan Kencong.

Jumlah itu bisa bertambah, karena Bhabinkamtibmas bersama Babinsa masih melakukan pendataan.

“33 korban tu mengungsi di beberapa desa, seperti Desa Kraton sebanyak 3 orang, Desa Cakru sebanyak 7 orang, dan di Desa Wonorejo sebanyak 23 orang,” kata dia pada Kompas.com via telepon, Selasa.

Baca juga: Trauma dan Takut Tidur di Pengungsian, 20 Warga Terdampak Letusan Semeru Pilih Mengungsi hingga ke Blitar

Adri merinci, dari 23 pengungsi yang ada di rumah warga Desa Wonorejo, lima orang berasal dari Dusun Bulakmanggis RT 10 RW 3 Desa Sumberejo, Kecamatan Candipuro.

Kemudian, sebanyak 18 orang berasal dari dari Dusun Karanganyar, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.

Sedangkan yang tinggal di rumah warga Desa Cakru ada 7 orang korban. Mereka berasal dari Dusun Curah Kobokan, Dusun Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

“Pengungsi yang dinyatakan valid tempat tinggalnya ada 30 orang, yang lain masih proses pendataan,” ujar dia.

Baca juga: PPP Jember Kisruh, 19 PAC Gugat Hasil Muscab dan Tuntut Digelar Ulang

Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Dampak kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (06/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang dan 56 lainnya mengalami luka-luka. Erupsi juga berdampak terhadap 5.205 jiwa.
Menurut dia, para korban itu mengungsi ke rumah kerabat masing-masing.

Mereka memilih meninggalkan posko pengungsian karena takut Gunung Semeru kembali meletus.

Pihak Muspika Kencong bersama tim relawan menjamin keamanan dan kebutuhan para pengungsi tersebut.

Mereka membagikan kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan balita mulai dari susu hingga pampers.

Selain itu, ada pula trauma healing untuk memulihkan kondisi kejiwaan anak-anak para pengungsi.

Baca juga: Pilu di Kaki Gunung Semeru

Sebab mereka mengungsi ke Jember dengan dihantui rasa takut dan trauma karena bencana letusan Semeru.

Sementara itu, Kepala Desa Wonorejo Samian membenarkan adanya korban erupsi Gunung Semeru yang mengungsi di desanya.

Pihaknya sangat terbuka untuk membantu meringankan beban para korban.

"Kami Pemdes Wonorejo bertanggung jawab penuh kepada pengungsi, mulai dari kebutuhan dan juga memulihkan mental korban,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com