"Susah mau menghitung (kerugian), motor rusak, kulkas rusak, barang jualan rusak, semua rusak, mesin air rusak, pemerintah mana mau kasih apa. Pandemi begini Ibu susah dapat penghasilan," kata dia.
Meski bukan kali pertama Legian terendam banjir, ia berharap pemerintah bisa segera mungkin bisa mengatasi persoalan tersebut.
"Semoga bisa dicari jalan keluar," kata perempuan yang tinggal bersama anaknya tersebut.
Baca juga: Serius soal Perubahan Iklim, Jokowi Akan Ajak Pemimpin G20 ke Hutan Mangrove di Bali
Selain warga, kondisi banjir juga dikeluhkan wisatawan.
Salah seorang wisatawan bernama Radit Hutomu (27) mengaku tak bisa leluasa mengunjungi sejumlah obyek wisata di Bali saat banjir terjadi.
"Susah akses jalannya, harus muter dulu, jadinya banyak waktu yang terbuang," kata Radit saat dihubungi terpisah.
Wisatawan asal Surabaya tersebut kemudian memilih untuk menunda aktivitas liburannya saat banjir melanda.
Ia memilih bertahan di daerah Canggu, Kabupaten Badung tempat ia bermalam.
"Ditunda dulu, hari ini baru bisa pergi (wisata)," tuturnya.
Baca juga: 3 Hari Diguyur Hujan Deras, Makassar Terendam Banjir hingga 1 Meter
Banjir di Denpasar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.