LUMAJANG, KOMPAS.com - 'Lindungilah hamba ya Allah'
Kalimat itu tertulis dalam coretan di jendela kaca salah satu rumah di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).
Coretan tangan itu telihat jelas karena debu yang menempel di jendela kaca cukup tebal imbas terpaan awan panas dan abu vulkanik Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Pengungsian Mulai Penuh, Bupati Lumajang Siapkan Sekolah Jadi Lokasi Baru bagi Korban Erupsi Semeru
Kala itu sebelum kejadian, warga masih tenang meski tahu Gunung Semeru akan memuntahkan awan panas.
Biasanya, material awan panas memang melintas di kampung tersebut, tapi dalam kapasitas kecil melintasi Sungai Umbulan.
Sebab, awan panas biasanya lebih banyak melalui Sungai Curah Kobokan yang ada sebelah utara kampung tersebut.
Namun, warga mendadak panik. Aliran awan panas sangat besar dan cepat hingga melintasi ladang dan permukiman warga.
"Saya sempat melihat datangnya (awan panas). Waktu itu alirannya masih kecil. Kalau keluarga saya sudah mengungsi. Saya masih di sini melihat datangnya, tapi saya sedia motor buat kabur," kata Ponidi (40), warga Dusun Sumbersari, Senin.
Warga langsung berhamburan masuk ke rumah ketika abu yang berasal dari muntahan Gunung Semeru membumbung dari atas.
"Awalnya biasa, tidak ada yang panik. Akhirnya datang abu. Orang-orang langsung lari masuk ke rumah. Kondisinya gelap akibat datang abu," katanya.
Di rumah, Umi Kulsum mengaku sesak karena abu vulkanik juga masuk ke rumahnya. Listrik juga tiba-tiba padam sehingga kondisi menjadi gelap.
Dirinya keluar rumah ketika ada sedikit cahaya dan langsung menuju masjid setempat.
Di sana, warga sudah lalu lalang berhamburan. Warga berusaha keluar dari kampung tersebut untuk mencari tempat aman.
Baca juga: Ratusan Hewan Ternak di Lumajang Mati Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Awan panas turut membuat Dusun Sumbersari hancur. Ladang warga yang ada di pinggir aliran sungai ludes.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.