Sejumlah kisah pilu terjadi saat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021). Salah satunya dialami Mustaqim (35).
Warga Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, itu harus merelakan kehilangan dua ternaknya demi menyelamatkan nyawanya sendiri.
Sore itu, Mustaqim sedang beraktivitas seperti biasa. Namun, tiba-tiba dia melihat awan panas bergulung-gulung dari arah Gunung Semeru.
Dia langsung menyelamatkan diri. Dia tak sempat menyelamatkan dua ekor ternaknya.
"Kalau tidak lari, bisa mati," ungkapnya.
Baca selengkapnya: Pilu di Kaki Gunung Semeru
Update : Mari tunjukkan solidaritas dan bantu saudara-saudara kita yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Uluran tangan Anda sangat berarti. Klik untuk donasi melalui Kitabisa di sini.
Seorang warga, Marsid (50), menerangkan, salah satu pertanda erupsi Gunung Semeru adalah aliran air di dusunnya akan bewarna keruh.
"Semua air di daerah sini ini kotor semua. Setelah ada air kotor pasti turun lahar gitu. Dan hujan terus menerus. Warga sini sudah tahu (pertandanya)," bebernya.
Menurutnya, aliran air berubah kotor lantaran di daerah hulu sudah tercemar abu letusan Gunung Semeru.
Selain itu, tanda-tanda alam lainnya yakni munculnya goresan putih di gunung pada empat hari sebelum erupsi.
Baca selengkapnya: Ternyata Erupsi Gunung Semeru Tak Terjadi Tiba-tiba, Alam Telah Memberi Tanda
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal; Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.