Warga Dusun Sumbersari, Ponidi (40) mengatakan hal yang sama. Aliran air di dusun itu menjadi keruh sebelum aliran lahar lewat.
"Sebelumnya air keruh," katanya.
Ketika melihat fenomena alam itu, warga sudah mulai waspada.
"Kalau imbauan dari pemerintah harus waspada tidak ada, jadi waspada sendiri," katanya.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Relawan: Saat Itu Kami di Lokasi, Berusaha Mengangkat Korban Meninggal
Saat erupsi pada Sabtu, kata dia, warga sudah menyadari potensi bencana Gunung Semeru. Sehingga, warga segera mengevakuasi diri.
"Saya sempat melihat datangnya (awan panas). Waktu itu alirannya masih kecil. Kalau keluarga saya sudah mengungsi. Saya masih di sini melihat datangnya, tapi saya sedia motor buat kabur," katanya.
Diketahui, aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat pada Sabtu (4/12/2021).
Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas guguran (APG) hingga ke permukiman warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.