KULON PROGO, KOMPAS.com – Kondisi keuangan Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) tertekan sejak pandemi Covid-19.
Tekanan terbesar terlihat akibat dari trafik yang turun tajam.
Di atas kertas, YIA sejatinya mampu melayani 20 juta per tahun.
Namun, Bandara YIA yang beroperasi penuh bersamaan kehadiran pandemi Covid-19, pada 29 Maret 2020, hanya mampu melayani 980.000 penumpang atau 10 persen dari target di 2020.
Baca juga: Polisi Geledah Kamar Kos Tersangka Pemeran Video Porno di Bandara YIA.
Kondisi di 2021 belum juga bisa membaik. Sampai dengan November 2021, YIA hanya melayani 1,2 juta penumpang.
Semua itu membuat kondisi keuangan Bandara YIA tidak baik.
“Kondisi keuangan YIA yang tengah tertekan akibat penurunan trafik yang sangat drastis,” kata PTS. GM Bandara YIA, Agus Pandu Purnama melalui rilis berita AP I, Sabtu (4/12/2021).
Sejak pandemi Covid-19, pemerintah menerbitkan berbagai regulasi mengatur lalu lintas orang dan transportasi, termasuk pesawat.
Imbasnya, penerbangan internasional tutup dan operasi bandara juga dibatasi jam operasinya.
Regulasi ini bahkan masih berlaku sampai saat ini melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca juga: Pemeran Video Porno Bandara YIA Diduga Punya Gangguan Perilaku, Kejiwaannya Diperiksa
Kebijakan itu berpengaruh pada penurunan jumlah pergerakan pesawat dan penumpang.
Pendapatan YIA pun turun sampai 90 persen selama 2 tahun berturut-turut.