Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tekanan Global yang Sedang Dihadapi Indonesia Menurut Erick Thohir

Kompas.com - 27/11/2021, 20:23 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, Indonesia sedang menghadapi tiga tekanan.

Yakni pasar global, transformasi atau disrupsi digital, dan ketahanan kesehatan.

"Kita sekarang mendapatkan tekanan di tiga hal. Satu, yang kita ketahui sekarang bagaimana pasar globalisasi terus dipaksakan dibuka. Kedua, transformasi atau disrupsi digital yang tidak bisa terbendung. Ketiga, bagaimana ketahanan kesehatan yang saat ini kita semua mengalaminya," kata Erick dalam Orasi Ilmiah 'Globalization and Digitalization: Strategi BUMN Pasca-Pandemi' di Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, Sabtu (27/11/2021).

Baca juga: Saksi Kunci Dugaan Pengaturan Skor Liga 3 Korban Tabrak Lari, Polisi ke Malang Minta Keterangan

Di pasar global, banyak negara maju yang berorientasi pada ekonomi hijau atau green economy.

Erick mengatakan, Indonesia mendukung gagasan itu karena aspek lingkungan hidup harus dijaga untuk generasi masa depan.

Namun, Indonesia menolak jika gagasan ekonomi hijau itu disusupi.

"Indonesia punya komitmen yang sama untuk melakukan transformasi itu. Tapi kalau green economy ini disusupi, hanya kepentingan untuk supaya kita tidak menjadi negara maju adalah sesuatu yang harus kita tolak," jelasnya.

Karena itu, Erick mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak menandatangani perjanjian mengenai supply chain dalam pertemuan negara G20.

"Kenapa (tidak menandatangani), salah satunya bahwa kita ditekan supaya industri pertambangan dikirim sebanyak-banyaknya ke negara lain," katanya.

Baca juga: Erick Thohir: Kita Harus Jadi Sentra Pertumbuhan Dunia

"Kita tidak mau sumber daya alam kita dipakai untuk pertumbuhan ekonomi bangsa lain. Kita tidak anti asing, tapi sudah sewajarnya sumber daya alam kita harus dipakai untuk pertumbuhan kita yang sebesar-besarnya," jelasnya.

Pada aspek disrupsi digital, Erick mengatakan bahwa gelombang digitalisasi sangat cepat. Saat ini bukan sekedar e-commerce, tetapi juga muncul healthtech, edutech dan fintech.

Baca juga: Perjalanan Kasus Pemerkosaan dan Penganiayaan Siswi SD di Kota Malang

 

Erick berharap, ekonomi digital juga harus dihilirisasi.

"Sama, kalau kita bicara sumber daya alam, kita maunya dihilirisasi. Yang namanya ekonomi digital juga kita maunya dihilirisasi," ungkapnya.

Adapun pada aspek ketahanan kesehatan terkait dengan wabah Covid-19 yang sedang melanda dunia, Erick mengatakan, ketika kasus Covid-19 naik, pertumbuhan ekonomi menjadi menurun.

"Kalau kita lihat mengenai situasi kesehatan, kalau Covid-19-nya naik ekonominya turun. Ini musuh yang tidak terlihat," katanya.

Baca juga: Mengeluh Nyeri di Perut, Siswi SD Korban Pemerkosaan-Penganiayaan di Malang Jalani Pemeriksaan Medis

Untungnya, kata Erick, dalam menghadapi tiga tekanan itu, Indonesia memiliki pasar yang cukup besar.

Pasar ini yang harus dimanfaatkan sebagai daya tawar Indonesia di kancah dunia.

"Kita untungnya punya pasar yang sangat besar. Pasar yang sangat besar ini jangan diobral. Jadi harus diposisikan sebagai nilai tawar yang mahal," jelasnya.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) Abdul Ghofar mengatakan, Indonesia sedang menghadapi tantangan yang sangat berat pada aspek digitalisasi dan globalisasi.

Baca juga: Respons Ketua KPK soal Luhut dan Erick Thohir Dilaporkan karena Berbisnis PCR

Namun, Indonesia memiliki pasar yang besar yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan itu.

"Indonesia ini, dengan penduduk 280-an juta itu kan market yang sangat luar biasa yang harusnya kita bisa berdikari sendiri di atas kemampuan sendiri. Tapi kita sekarang menjadi ajang marketing dari perusahaan-perusahaan asing," katanya.

Ghofar berharap, perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus bisa menjadi pijakan untuk menghadapi perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia.

"BUMN itu menjadi tulang punggung sebenarnya. Kapal induk yang siap menghadapi perusahaan-perusahaan asing yang menyerbu kita. Bahkan BUMN sekarang didorong supaya bisa go international. Ini yang harus benar-benar dilakukan oleh BUMN kita," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com