Jack, kakak Astri meyakini jika adiknya dibunuh oleh orang tedekat.
Menurut Jack, Astri adalah sarjana tekhnik jebolan Politekhnik Negeri Kupang. Ia memiliki seorang anak dari hubungannya dengan mantan kekasihnya yang telah memiliki istri dan anak.
Ia sempat bekerja pada sebuah perusahaan konsultan. Ia berhenti bekerja dan berjualan makanan secara daring.
Astri kemudian melahirkan Lael pada 21 Oktober 2020 dan mereka kemudian tinggal bersama orangtuanya.
Jack bercerita pihak keluarga sudah curiga saat mendengar berita penemuan mayat perempuan dan anak kecil, muncul di publok.
Kecurigaan itu muncul karena ciri-ciri fisik yang ada sama dengan Astri dan bayinya.
Menurut Jack, setelah mendengar kabar penemuan mayat, pihak keluarga langsung ke ruang jenazah RS Bhayangkara pada Senin (1/11/2021).
Dari tangan dan kaki, Jack mengenali jika mayat perempuan tersebut adalah adiknya. Selain itu ia juga mengenali topi dan baju milik adiknya.
Baca juga: Kasus Mayat Ibu dan Bayi di Kantong Plastik, Polisi Periksa 24 Saksi, Jenazah Diserahkan ke Keluarga
“Kami mengenali dari tangan dan kaki. Kalau wajah Astri sudah rusak sehingga sulit dikenali,” ungkap dia.
Ia mengatakan pihaknya sempat ke Polsek Alak untuk membuat laporan kehilangan anggota keluarga.
“Kami mengenali topi dan baju seperti yang dipakai adik saya saat pergi dari rumah,” kata Jack.
Selain itu polisi juga mengidentidikasi barang-barang dalam kamar adiknya seperti sisa lipstik dan pakaian Astri.
Baca juga: Teka-teki Mayat Wanita dan Bayi di Dalam Kantong Plastik di Kupang
Dia menyebut, 24 orang saksi yang telah diminta keterangan oleh polisi tersebut merupakan orang yang tahu tentang Astri dan anaknya.
Krisna menjelaskan Polsek Alak, Polres Kupang Kota dan Polda NTT terlibat dalam pengungkapan kasus tersebut.
"Saat ini, masih dalam rangka mengidentifikasi korban dulu nanti ke depannya akan kami sampaikan lagi motif maupun pelaku kasus ini," kata Krisna.
Baca juga: Kronologi Ibu di Kupang Dilempari Batu oleh Tetangga hingga Laporkan Pelaku ke Polisi
Krisna mengatakan, dalam mengungkap kasus ini pihaknya sangat hati-hati, karena menjadi atensi publik.
"Kami tidak bisa mengambil langkah-langkah secara gegabah karena kasus ini mendapat atensi dari publik dan berkaitan dengan nyawa," ujar dia.
Jenazah Astri dan anaknya telah dimakamkan di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada Kamis (25/11/2021) siang.
Astri dan sang anak dimakamkan dalam satu liang lahat.
Pantauan Kompas.com, acara pemakaman itu dihadiri oleh ratusan orang keluarga, maupun kerabat serta tetangga. Upacara pemakaman itu, dipimpin Pendeta Norman Nenohai.
Baca juga: Pembunuh Tenaga Honorer di Kupang Ditetapkan Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara
Sebelum dibawa untuk dimakamkan, dua jenazah ini sempat disemayamkan di rumah duka di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Isyak tangis keluarga, mengantar jenazah Astri dan anaknya ke tempat peristirahatan yang terakhir.
Ayah kandung Astri, Saul meminta polisi segera mengungkap kasus tersebut.
"Kami keluarga besar minta kasus ini segera diungkap dan pelaku ditahan dan dihukum mati, karena dia sudah membunuh dua orang sekaligus," kata Saul.
Baca juga: Pegawai Honorer di Kupang Tewas Ditikam Tetangga Saat Gelar Pesta, Ini Motif Pelaku
Pihak keluarga kini menyerahkan kasus tersebut ke polisi agar diusut hingga tuntas.
"Harapan keluarga besar Manafe dan keluarga terkait lainnya agar segera mengusut tuntas kasus ini. Pelaku segera ditemukan karena selama ini kami tidak tahu siapa dia," kata Saul.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Dheri Agriesta, Robertus Belarminus, I Kadek Wira Aditya, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.