Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Polisi Berpangkat Bripka dan Anggota TNI di Ambon Baku Hantam, Bermula Masalah Lalu Lintas dan Sudah Bermaafan

Kompas.com - 25/11/2021, 05:33 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Persoalan lalu lintas

Melansir Antara, perkelahian terjadi saat dua petugas Polresta Ambon sedang mengatur lalu lintas.

Salah satu petugas kemudian menghentikan pengendara motor jenis KLX tanpa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKP).

Lantaran tak bisa menunjukkan surat kelengkapan berupa SIM dan STNK, motor itu akhirnya dibawa ke Pos Mutiara.

Rupanya pengendara tersebut menelepon saudaranya yang merupakan anggota TNI di Kodam XVI Pattimura.

Oknum anggota TNI tersebut datang hingga terjadi perkelahian.

Baca juga: Kasus Sengketa Lahan, Warga di Ambon Blokade Jalan Menuju Bandara Pattimura

Sanksi disiplin

Meski telah berdamai, penanganan terkait pelanggaran kode etik tetap dilakukan di kesatuan masing-masing.

Kesatuan akan memberikan sanksi disiplin jika anggotanya dinyatakan bersalah.

“Jadi kasusnya sampai malam ini sudah selesai tapi terkait dengan disiplin ini kesepakatan dari pimpinan, kesatuan memeriksa anggotanya masing-masing apabila ada yang menyalahi disiplin maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Rp 5,3 Miliar di DPRD Kota Ambon, Mantan Sekwan Mangkir

Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Arh Adi Prayoga menambahkan, masalah itu sudah selesai dan sesuai kesepakatan tidak akan diperpanjang.

Dia juga menegaskan apabila ada pelanggaran kode etik anggota maka akan diproses oleh kesatuan masing-masing.

“Apabila itu terjadi pelanggaran disiplin maka itu akan diselesaikan oleh satuan masing-masing. Kita harapkan ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi,” katanya.

Terkait kronologi dan penyebab insiden perkelahian, baik Roem maupun Adi tidak berkenan menjelaskan secara rinci.

Baca juga: Nihil Kasus Positif Covid-19, Satgas Optmistis Kota Ambon Segera Zona Hijau

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video
Viral di medsos

Aksi baku hantam ketiga oknum aparat tersebut viral di media sosial dalam bentuk video berdurasi 24 detik.

Tampak warga berusaha melerai dua polisi dan satu tentara yang terlibat baku hantam.

Setelah warga berbaju merah berusaha melerai, warga lainnya juga berdatangan untuk memisahkan mereka.

Dalam rekaman video, terdengar suara teriakan yang meminta warga lainnya agar dua anggota polisi dan TNI itu menghentikan duel.

Hoooeee…hooee…stop (berhenti berkelahi),” teriak warga yang suaranya terekam dalam video.

Warga menyayangkan mengapa perkelahian antara sesama aparat bisa terjadi.

“Coba dong kasih stop. Sudah…kenapa (warga) cuma lihat saja. Aparat dengan aparat kenapa begitu (berkelahi),” kata seorang wanita dalam video tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Pythag Kurniati), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com