Melansir Antara, perkelahian terjadi saat dua petugas Polresta Ambon sedang mengatur lalu lintas.
Salah satu petugas kemudian menghentikan pengendara motor jenis KLX tanpa Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKP).
Lantaran tak bisa menunjukkan surat kelengkapan berupa SIM dan STNK, motor itu akhirnya dibawa ke Pos Mutiara.
Rupanya pengendara tersebut menelepon saudaranya yang merupakan anggota TNI di Kodam XVI Pattimura.
Oknum anggota TNI tersebut datang hingga terjadi perkelahian.
Baca juga: Kasus Sengketa Lahan, Warga di Ambon Blokade Jalan Menuju Bandara Pattimura
Meski telah berdamai, penanganan terkait pelanggaran kode etik tetap dilakukan di kesatuan masing-masing.
Kesatuan akan memberikan sanksi disiplin jika anggotanya dinyatakan bersalah.
“Jadi kasusnya sampai malam ini sudah selesai tapi terkait dengan disiplin ini kesepakatan dari pimpinan, kesatuan memeriksa anggotanya masing-masing apabila ada yang menyalahi disiplin maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Rp 5,3 Miliar di DPRD Kota Ambon, Mantan Sekwan Mangkir
Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Arh Adi Prayoga menambahkan, masalah itu sudah selesai dan sesuai kesepakatan tidak akan diperpanjang.
Dia juga menegaskan apabila ada pelanggaran kode etik anggota maka akan diproses oleh kesatuan masing-masing.
“Apabila itu terjadi pelanggaran disiplin maka itu akan diselesaikan oleh satuan masing-masing. Kita harapkan ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi,” katanya.
Terkait kronologi dan penyebab insiden perkelahian, baik Roem maupun Adi tidak berkenan menjelaskan secara rinci.
Baca juga: Nihil Kasus Positif Covid-19, Satgas Optmistis Kota Ambon Segera Zona Hijau
Aksi baku hantam ketiga oknum aparat tersebut viral di media sosial dalam bentuk video berdurasi 24 detik.
Tampak warga berusaha melerai dua polisi dan satu tentara yang terlibat baku hantam.
Setelah warga berbaju merah berusaha melerai, warga lainnya juga berdatangan untuk memisahkan mereka.
Dalam rekaman video, terdengar suara teriakan yang meminta warga lainnya agar dua anggota polisi dan TNI itu menghentikan duel.
“Hoooeee…hooee…stop (berhenti berkelahi),” teriak warga yang suaranya terekam dalam video.
Warga menyayangkan mengapa perkelahian antara sesama aparat bisa terjadi.
“Coba dong kasih stop. Sudah…kenapa (warga) cuma lihat saja. Aparat dengan aparat kenapa begitu (berkelahi),” kata seorang wanita dalam video tersebut.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Pythag Kurniati), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.