Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Padang Ambil Alih Perawatan Dua Anak Korban Pencabulan Keluarga

Kompas.com - 24/11/2021, 10:56 WIB
Rahmadhani,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Padang Sumatera Barat mengambil alih perawatan dua anak perempuan yang dicabuli oleh kakek, paman dan kakaknya sendiri.

Pemkot Padang menilai tidak ada dari keluarga korban yang bisa diandalkan untuk mengurus anak tersebut.

"Kami tidak menemukan anggota keluarga dua orang anak ini untuk dikembalikan. Untuk kasus seperti ini, pemerintah hadir untuk melihat perkembangan anak," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Padang, Editiawarman, Rabu (24/11/2021) kepada sejumlah media.

Baca juga: Parahnya Kasus Pencabulan Anak di Padang, Polisi: Satu Kasus Saja Korbannya sampai 14, Pelaku Kebanyakan Kakek-kakek

Sementara itu, menurutnya, ibu korban juga dinilai tidak bisa menjaga anak tersebut.

"Kita juga melihat apakah ibunya ini bisa menjadi benteng atau tidak. Kami belum melihat kesiapan ibu anak ini untuk merawat. Ada alasan tertentu yang tidak bisa kami ungkapkan kenapa ibunya ini tidak bisa menjaga anaknya," ujarnya.

Lebih jauh dikatakan Editiawarman, Pemkot Padang terus berupaya mencegah pencabulan terhadap anak.

Baca juga: Kasus Dua Anak Dicabuli Sekeluarga di Padang, Ketua RW: Ibunya Jarang Pulang, Malah Anggap Pengakuan Korban Mengada-ada

Salah satu program yang dibentuk yaitu deteksi pelaku pencabulan terhadap anak skala mikro.

Adapun sebanyak 99 relawan KB dan satu relawan per kelurahan untuk memantau pelaku kekerasan terhadap anak di tengah masyarakat.

"Kami untuk ke depannya akan berusaha untuk mencegah dan menekan kasus kekerasan ini. Untuk kasus seperti ini, tidak bisa hanya Pemkot Padang dan Polisi saja, tapi juga butuh dukungan dari ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, keluarga dan tokoh masyarakat," ujarnya.

Korban jalani pemulihan

Sementara itu Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, kedua korban saat ini sedang menjalani pemulihan trauma di rumah aman yang disediakan oleh pemerintah Kota Padang.

"Saat ini kedua korban sedang dalam pemulihan trauma. Kami akan memberikan pendidikan seperti pesantren kepada kedua korban agar bisa menghilangkan traumanya," ujar Hendri.

Hendri berharap, pelaku pencabulan terhadap anak diberikan hukuman berat sehingga bisa memberikan efek jera.

"Terungkapnya kasus pencabulan ini berkat keberhasilan kita untuk membujuk korban untuk membuka suara. Kita berharap pelaku dihukum berat," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com