Keunggulan Mayapada Hospital Surabaya berada di bidang cardio atau jantung. Berdasarkan diskusinya dengan para dokter, banyak masyarakat yang bermasalah dengan jantung, termasuk anak muda.
"Beruntung karena di sini banyak dokter mahir. Cardio ini jadi satu keunggulan kita. Di sini mencukupi, jadi daya tarik pasien di Surabaya dan Indonesia," kata dia.
Di samping itu, dirinya juga menyambut baik wisata medis atau medical tourism di Surabaya.
Bahkan, kata Jonathan, Mayapada Hospital Surabaya juga telah ditunjuk Kemenparekraf untuk menjadi rumah sakit yang mampu mendukung medical tourism ini.
"Dengan demikian, kami berharap pasien dari luar negeri masuk ke Indonesia. Karena program pemerintah ini defensif dan ofensif. Defensif menahan devisa keluar dan ofensif menarik pasien. Medical tourism bagus jadi kita support juga. Sangat bagus program ini," kata dia.
Dengan adanya Mayapada Hospital Surabaya, ia berharap bisa membawa berkah kepada masyarakat dan memberikan pelayanan medis lebih baik.
Baca juga: Risma Sebut Pemerintah Pusat Akan Adopsi Command Center 112 Pemkot Surabaya, Ini Alasannya
"Kami akan memberikan pelayanan medis lebih baik. Beri alternatif layanan kesehatan untuk masyarakat. Mohon doa dan dukungan," ujar dia.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menaruh harapan tinggi dengan beroperasinya rumah sakit tipe C itu di Surabaya. Salah satunya, memunculkan tren berobat di dalam negeri.
"Kita ini butuh tambahan layanan kesehatan kuratif yang bisa memberi garansi, respons, dan bisa meyakinkan calon pasien yang merasa lebih confidence kalau berobat di luar negeri," ujar Khofifah.
Kehadiran Mayapada Hospital Surabaya, kata Khofifah, bisa memberi penguatan keyakinan bagi kalangan masyarakat agar memilih tetap berobat di Jawa Timur.
Sebab, berdasarkan data yang didapatkan, nilai investasi yang sudah dikeluarkan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Jawa Timur, untuk berobat ke luar negeri, cukup fantastis.
"Tadi saya lihat data kira-kira 34 triliun. Angkanya cukup besar. Oleh karena itu, devisa itu enggak usah keluar, begitu. Karena sudah ada layanan kesehatan yang bisa mensubtitusi," kata dia.