Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Toleransi Beragama di Jember Utara, Ada Kitab Injil Berbahasa Madura

Kompas.com - 20/11/2021, 10:11 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Keinginan ini mendapat sambutan positif dari GKJW Malang.

Proses penerjemahan dibantu oleh warga Madura.

Selain itu, peran lain dalam proses ini juga dilakukan oleh seorang Katolik bernama Cicilia Jeane d’Arc Hasaniah Waluyo pada tahun 1982.

Dia merupakan guru bahasa Inggris asal Kabupaten Pamekasan.

Setelah bersusah payah melakukan proses penterjemahan, kitab ini kemudian diserahkan pada Lembaga ALkitab Indonesia (LAI).

Kemudian mendapat restu dari LAI agar dicetak sebanyak 3.000 eksemplar.

Keterbatasan dana gereja untuk mencetak kitab ini mendapat dukungan dari sekelompok penginjil di Jerman yang tergabung dalam VEM.

Mereka membantu pencetakan kitab berbahasa Madura hingga 5.000 eksemplar.

Tak heran, hampir semua umat nasrani di Sumberjambe memiliki kitab injil berbahasa Madura itu.

Mereka menyimpan dengan rapi kitab itu. Kemudian dibawa ketika hendak melaksanakan ibadah di gereja.

Baca juga: 1.079 Peserta CPNS Jember Lolos SKD, Lanjut Tes SKB Akhir November

Bentuk konkret toleransi

Alfisyah Nurhayati, Dosen Antropologi UIN KHAS Jember menambahkan, toleransi yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun itu patut diapresiasi.

“Itu bagian bentuk kongkret toleransi, karena tak hanya soal agama. Tapi juga juga konstruksi etnis,” tambah dia.

Selama ini, kata dia, ada stigma bahwa orang Madura itu harus Islam.

Namun, yang terjadi di kawasan Jember Utara berbeda. Ada sebagian warga Madura yang menganut agama Kristen.

“Itu menjadi kelebihan dan keterbukaan orang Madura pada agama lain,”tambah dia.

Dia menilai warga Madura di kawasan Jember Utara sudah mempraktikkan hidup toleran dan beragam.

Mereka tak lagi mempersoalkan perbedaan agama. Namun berpegang pada kekerabatan atau persaudaraan.

“Ini bagian konstrusi kekerabatan Madura, tetap bersaudara, tapi memiliki kebebebasan memeluk agama,” jelas dia. Mereka memahami yang menyatukan mereka adalah budaya. Hal itu menjadi kunci sehinga sikap toleran terus terjaga.

Selain itu, Itu juga ada campur tangan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Mereka terus menggelorakan nilai perdamaian di tengah kehidupan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com