Menjaga perilaku gajah liar
Dikatakan Adhi, di Tangkahan sudah ada beberapa contoh kejadian yang berakibat fatal terhadap orang maupun gajah lainnya sehingga menjadi pelajaran untuk benar-benar menjaga perilaku gajah yang ada di sana.
Menurut dia dalam hal menjinakkan gajah, ada beberapa perlakuan dan dilakukan atas pengawasan dari dokter hewan yang menjadi mitra.
"Perlakuan tersebut sebatas menjadikan gajah tersebut jinak dalam arti bahwa benar-benar nurut sama si mahoutnya. Tentunya ini kami perhatikan kesejahtreraannya. Pada saat gajah itu sakit, tentu perlakuannya juga beda. Intinya saat gajah itu nurut, perlakuannya dibatasi," kata Adhi.
Pihaknya meminta maaf apabila yang terjadi di Tangkahan itu menjadikan persepsi yang berbeda terhadap perlakuan gajah.
Mungkin persepsi orang melihat gajah jinak yang dipukul itu seperti satwa domestik, misalnya kucing yang dipukul.
"Tentunya tidak seperti itu. Karena intinya ingin mengamankan gajah liar itu sendiri dan orang di sekitarnya," katanya.
Gajah liar di Tangkahan
Dijelaskan Adhi, keberadaan gajah jinak di Tangkahan berfungsi untuk mitigasi konflik satwa liar sekaligus untuk kegiatan monitoring dan patroli di dalam kawasan TNGL serta pendirikan konservasi bagi masyarakat sekitar.
Sebagaimana di Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 22/2019 disebutkan, di dalam pusat pelatihan satwa khusus ada beberapa persyaratan.
Pertama adanya sarana perawatan, sarana penjinakan, tempat penjinakan dan memperlihatkan bahwa memang gajah liar yang dijinakkan di pusat pelatihan satwa khusus itu harus dijaga kejinakannya, dimonitor pergerakannya sehingga tidak membahayakan mahout dan gajah lainnya.
"Bahwa sarana penjinakan di pusat pelatihan satwa khusus itu, kami ada dasarnya," kata Adhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.