KOMPAS.com - Harga bawang merah di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat turun drastis hingga Rp 5.000 per kilogram.
Padahal sebelumnya harga jual bawang merah cukup tinggi yakni Rp 15.000 per kilogram.
Turunnya harga bawang merah tersebut membuat ratusan warga dan petani menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Bima pada Kamis (18/11/2021) pagi.
Baca juga: Ratusan Petani Mengamuk dan Rusak Kantor Bupati Bima gara-gara Harga Bawang Merah Anjlok
Awalnya aksi damai tersebut berjalan dengan lancar. Namun massa tiba-tiba anarkistis.
Mereka menerobos blokade polisi yang berjaga dan spontan merusak pos jaga. Hal tersebut mereka lakukan karena tak ada satu pun pejabat yang menemui massa.
Kamis siang sekitar pukul 12.00 wita, aksi massa tak terkendali. Mereka mulai merusak Kantor Bupati Bima.
Baca juga: Kasus Pembangunan Dermaga Tanpa Izin, Wakil Wali Kota Bima Divonis 1 Tahun Penjara
Beberapa kaca ruangan tampak pecah karena dilempari batu hingga berserakan di lantai.
Dari pantauan Kompas.com, hingga Kamis pukul 14.30 Wita massa masih bertahan di kantor bupati untuk menunggu pejabat wewenang menemui mereka.
Selain kaca ruangan pecah, massa juga merusak pos penjagaan kantor bupati.
Tak hanya itu. Arus lalu lintas di depan kantor bupati juga lumpuh total akibat diblokade massa yang mengakibatkan kemacetan panjang.
Terlihat Kapolres Bima dan ratusan anggotanya berjaga-jaga mengamankan susana. Tak lama kemudian, Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer datang menemui massa.
Ia pun berdialog dengan mssa untuk mencari solusi anjloknya harga bawang merah di Bima.
Bahkan saat ini harga bawang merah di kalangan petani hanya Rp 5.000 per kilo.
“Sebelumnya kisaran harganya antara Rp 1,3 juta sampai dengan 1,5 juta per 100 kilogram. Tapi sekarang merosot tajam, bahkan cenderung turun drastis," kata Karaen.