Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir di Surabaya Barat, Eri Cahyadi Bangun 2 Waduk hingga Tinggikan Jembatan

Kompas.com - 17/11/2021, 22:56 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Eri Cahyadi bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat menangani beberapa titik yang sempat banjir beberapa hari terakhir.

Eri Cahyadi turun ke lapangan menelusuri penyebab banjir. Wali Kota Surabaya itu bertolak dari rumah dinas menggunakan motor trail ke salah satu jembatan di Jalan Lontar.

Di tempat itu, Eri berdiskusi dengan warga dan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Mereka membahas solusi untuk mencegah banjir.

Setelah itu, Eri menuju sebuah waduk kecil yang memilik banyak lahan kosong di sisi selatan jembatan itu. Untuk menuju ke tempat tersebut, ia melewati semak-semak dan berlumpur.

Perjalanannya pun berlanjut ke waduk Unesa untuk meninjau pengerjaan saluran di tempat tersebut. Lalu, meninjau beberapa saluran di Kelurahan Kecamatan Wiyung.

Baca juga: Semangati Keluarga Bayi Penderita Hidrosefalus di Surabaya, Armuji Janjikan Rusun dan Jaminan Kesehatan

Seusai berkeliling, Eri mengatakan, hujan deras yang turun kemarin menyebabkan genangan di beberapa titik di Kota Surabaya.

Eri mengaku mendapat laporan dari beberapa LPKM yang telah ia minta menyampaikan beberapa masalah, termasuk banjir.

"Alhamdulillah, kemarin teman-teman LPMK sudah menyampaikan titik genangan di beberapa tempat. Ada di Lebak yang akhirnya harus membongkar Gapura, dan warga sendiri yang membongkar. Ada pula di Dukuh Setro yang akhirnya kita potong karena terlalu panjang dan kita cross," kata Eri saat meninjau saluran di Kelurahan Babatan, Rabu (17/11/2021).

Terkait banjir di Jalan Lontar, Eri mengaku telah menemukan solusinya, yakni membangun bozem atau waduk di dua lokasi.

Pertama, waduk itu dibuat di RW 4 Kelurahan Lontar. Pengelolaan waduk itu diserahkan kepada warga dan ditambahkan fasilitas wisata sepeda air.

"Yang kedua kita akan bangun bozem di titiknya Pakuwon, di sisi selatan jembatan yang saya kunjungi tadi. Bahkan, nanti kita akan tinggikan jembatan yang ada di Jalan Lontar supaya saluran airnya lebih lancar. Saluran air ini akan nyambung ke utara hingga ke laut," ujar dia.

 

Sedangkan untuk luberan air di Danau Unesa Kampus Lidah Wetan, Eri memastikan pemkot sudah mulai membuat saluran air ke sisi timur. 

"Ini sekarang bersama warga meninjau saluran di Babatan, karena katanya warga ada genangan, dan setelah didiskusikan, nanti kita akan buatkan saluran terbuka, supaya luberan airnya tidak tergenang," ujar Eri.

Eri mengaku menginginkan komunikasi antara pemerintah dan warga seperti ini. Dengan komunikasi seperti itu, ia berharap ada perubahan perilaku pemerintah kota dan masyarakat.

Baca juga: Jajal Jetski di Kawasan Romokalisari Surabaya, Armuji Harapkan Pengembangan Wisata Terintegrasi

Sehingga, tujuan untuk menjaga Surabaya akhirnya tercapai.

"Sekuat apa pun pemerintahannya, kalau masyarakatnya tidak hebat, ya pasti banjir, tapi kalau masyarakat hebat, menjaga tidak buang sampah sembarangan, pasti tidak banjir karena kekuatan kita gotong-royongnya," kata Eri.

"Kita ini orang Surabaya yang terkenal dengan tepo selironya dan terkenal dengan gotong-royongnya, dan inilah yang akan saya hidupkan kembali," tutur Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com