Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Alun-alun Tugu Kota Malang Ambruk Ditabrak Mobil, Penabrak Diminta Perbaiki, Butuh Dana Rp 10 Juta

Kompas.com - 17/11/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tembok Alun-alun Tugu di Kota Malang jebol usai ditabrak sebuah mobil yang terlibat kecelakaan lalu lintas pada Selasa (16/11/2021).

Tembok yang jebol tersebut berada tepat di depan gedung DPRD Kota Malang.

Kejadian ini mengakibatkan tembok Alun-Alun Tugu itu ambruk dengan lebar sekitar tiga meter.

Baca juga: Ditabrak Mobil, Tembok Alun-Alun Tugu Kota Malang Ambruk, Penabrak Diminta Tanggung Jawab

Mobil oleng setelah tabrak mobil

Kanit Laka Lantas Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu Saiful Ilmi membenarkan kecelakaan tersebut.

Ia menyebut mobil Daihatsu Ayla warna hitam tersebut dikendarai Janneman Usmany (52), warga Kecamatan Tarurata Selatan, Kota Palu.

Saat itu mobil berjalan dari arah timur ke barat dan masuk ke bundaran Alun-alun Tugu.

Diduga karena haluan terlalu ke kanan, mobil yang hendak belok kiri itu tertabrak Mazda CX-5 warna merah yang sedang berjalan dari arah utara ke selatan.

Baca juga: PPKM Level 2 di Kabupaten Malang, Obyek Wisata Kembali Dibuka, Ini Syaratnya

Mobil Mazda itu dikendarai Rohma Wati Shela Apralia (21), warga Dusun Kandangan, Desa Kunjoroweai, kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

"Akibat kejadian itu, mobil Daihatsu Ayla warna hitam itu oleng lalu menabrak pagar tembok Alun-Alun Tugu," kata dia dikutip dari Surya.co.id.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut, hanya kerugian material saja. Saat ini para pihak yang terlibat laka lantas, melakukan musyawarah untuk diselesaikan secara kekeluargaan," kata dia.

Dua mobil tersebut langsung dibawa ke kantor Unit Laka Lantas Satlantas Polresta Malang Kota.

Terlihat, bodi ujung kanan belakang dan depan mobil Daihatsu Ayla itu ringsek. Sedangkan, bodi ujung kiri depan mobil Mazda CX-5 ringsek.

Baca juga: Jangkau Warga di Daerah Pelosok, Pemkab Malang Mulai Vaksinasi Covid-19 Door to Door

Diperkirakan habiskan dana Rp 10 juta

Balai Kota Malang saat difoto dari sudut Alun-Alun Tugu, Kota Malang, Kamis (30/7/2020)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Balai Kota Malang saat difoto dari sudut Alun-Alun Tugu, Kota Malang, Kamis (30/7/2020)
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Wahyu Setianto menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait ambruknya tembok pagar di Alun-Alun Tugu.

"Saya tadi sudah bertemu dengan bagian laka lantas Polresta Malang Kota. Intinya, rusaknya tembok pagar ini harus menjadi tanggung jawab yang nabrak," ujar Wahyu dikutip dari Surya Malang.

Ia mengatakan bentuk tanggung jawab yang harus dipenuhi si penabrak adalah dengan memperbaiki kerusakan tembok yang jebol tersebut.

Baca juga: Tragedi Banjir Bandang Kota Batu Malang, 7 Warga Tewas dan 33 Rumah Terendam Lumpur

Perbaikan ini merupakan syarat, agar si penabrak dapat mengeluarkan mobilnya dari Polresta setelah urusannya dengan DLH Kota Malang selesai.

"Yang tanggung jawab yang nabrak. Kalau yang nabrak mau mengeluarkan mobil dari Polresta, syaratnya urusan tembok harus selesai. Harus ada surat pernyataan dari saya, Kadis DLH," tegas dia.

Wahyu memperkirakan, total perbaikan tembok yang jebol tersebut bisa mencapai Rp 10 Juta.

Baca juga: Ada di Bantaran Sungai Brantas, 7 Kampung Tematik di Kota Malang Terdampak Banjir Bandang

Si penabrak diwajibkan memperbaiki sendiri tembok yang ambruk, atas pengawasan dari DLH Kota Malang.

Agar nantinya tembok yang dibangun ulang tersebut desainnya bisa sama persis dengan tembok lainnya.

"Intinya dari pihak yang menabrak itu yang harus memperbaiki sendiri. Kami tahunya nanti tinggal beresnya saja. Saat proses pengerjaan nanti juga di bawah pengawasan DLH, agar tembok pagar ini bisa sama persis," jelas dia.

Baca juga: Sungai Brantas Meluap, Satu Rumah Hanyut, Ratusan Warga di Kota Malang Mengungsi

Wahyu mengatakan kejadian laka lantas yang mengakibatkan rusaknya fasilitas umum milik Pemkot Malang tak hanya terjadi sekali ini saja.

Beberapa waktu yang lalu, juga terjadi kecelakaan di Jalan Ijen, dan merusak taman milik Pemkot Malang.

"Sewaktu di Ijen itu, si penabrak, yang kebetulan juga mobil yang menabrak itu bertanggungjawab. Dia memperbaiki seluruhnya, hingga akhirnya mobilnya dapat diambil dari Polresta," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Tembok Alun-Alun Tugu Kota Malang Jebol Ditabrak Mobil, Pemkot Minta Pelaku Segera Tanggung Jawab

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com