Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Warga di Medan Tembak Kaki Pelaku Tawuran untuk Melerai

Kompas.com - 15/11/2021, 21:44 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Resah dengan tawuran yang kerap terjadi di dekat rumahnya, HSD (56) menembak kaki seorang pelaku tawuran menggunakan senjata api.

Aksi tersebut sebenarnya dilakukan untuk melerai perkelahian antar warga di Belawan, Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (11/11/2021) malam.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, penembakan itu terjadi pada pukul 23.45 WIB.

Baca juga: Kesawan City Walk, Sentra Wisata Kuliner Medan, Dibuka Kembali Mulai 19 November

Dari kejadian itu, Polsek Belawan menerima dua laporan polisi dari warga Belawan.

Menurut keterangan beberapa saksi dan korban, saat terjadi tawuran itu, HSD mengeluarkan senjata api dan meletuskan 2 kali tembakan ke udara.

"Selanjutnya pelaku menembak ke arah kaki korban berinisial M (48) sebanyak satu kali dan korban kini dirawat di RS Bhayangkara," kata Tatan dalam konferensi pers, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Bripka P yang Diamuk Massa di Medan Terancam 9 Tahun Penjara

Polisi menemukan selongsong peluru di lokasi kejadian, serta proyektil yang tersangkut di tubuh korban.

Penyidik menyita barang bukti satu pucuk senjata api merek Taurus buatan Brazil, 1 magasin, 10 butir amunisi kaliber 32, 1 kartu khusus atas nama inisial HSD, parang, dan sepasang sepatu.

"Terhadap tersangka kita kenakan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1951 subsider Pasal 351 ayat 2 KUHP," kata Tatan.

Tatan mengatakan, motif pelaku menembak karena merasa resah dan ingin melerai perkelahian antar warga.

Pelaku tidak terkontrol, sehingga menggunakan senjata api tersebut untuk melukai korban.

"Tersangka memiliki izin, tapi sudah mati lebih kurang 6 bulan. Harusnya diperpanjang, tapi tidak diperpanjang oleh tersangka," kata Tatan.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat Simatupang mengatakan, terkait aksi perkelahian antar warga, kepolisian sudah mengambil langkah secara preemtive dan preventif.

Pihaknya juga sudah bertemu dengan tokoh masyarakat, camat dan kepala lingkungan, serta menyambangi desa di beberapa tempat yang sering terjadi tawuran. 

Kemudian untuk meningkatkan moralitas anak-anak di bawah umur, Polres Pelabuhan Belawan sudah membuka pesantren kilat. Siapa saja bisa mendaftarkan diri.

Dalam rangka mengantisipasi aksi tawuran, pihaknya juga sudah membentuk peleton khusus di Polres Pelabuhan Belawan.

Peleton ini berpatroli selama 24 jam secara bergantian.

Sementara para pelaku tawuran sudah ditangkap.

"Beberapa dari mereka kita lakukan pembinaan. Itu langkah-langkah yang sudah kita lakukan. Untuk ke depan, kita akan kembali mengevaluasi langkah-langkah ini, kira-kira apa yang perlu untuk kita perbaiki dan kita tingkatkan," kata Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com