Sebagian warga, kata Aman Lepon, mengaku kehilangan indera penciuman beberapa waktu lalu. Tapi gejala ini dianggap biasa.
Pasalnya, setiap tahun saat pohon buah-buahan mulai berbunga, selalu ada warga yang terserang penyakit ringan seperti flu, sakit perut, dan kehilangan penciuman.
"Ada obatnya dari ramuan tumbuhan obat sikerei," kata Aman Lepon.
Steven De Nachs, dokter di Puskesmas Sarereiket yang menangani wilayah Desa Madobag dan Desa Matotonan mengatakan, kasus Covid-19 di wilayahnya cukup rendah dibandingkan daerah sekitarnya.
Baca juga: Mahasiswa STT Obaja Jakarta Ditemukan Tewas Gantung Diri di Mentawai, Ini Penjelasan Polisi
Ia menduga itu terjadi karena penduduk jarang bepergian keluar kampung.
"Mereka lebih sering bekerja ke ladang atau ke hutan. Sakit yang paling banyak karena akibat pekerjaan, seperti sakit pinggang dan punggung," ujarnya.
Kasus pertama Covid-19 di wilayah Sarereiket menimpa seorang guru dari Madobag yang dinyatakan positif pada Januari 2021.
Ia terdeteksi saat mengikuti tes rapid antigen di Muara Siberut untuk persiapan pembelajaran tatap muka. Saat itu sepuluh guru dinyatakan positif Covid.
Baca juga: Mahasiswa Jakarta Bunuh Diri di Mentawai, Diduga Malu Orangtuanya Tak Pernah Beribadah
Ketiganya melakukan isolasi mandiri dan sudah sembuh. Dua kasus lainnya adalah warga Madobag yang diketahui positif ketika berobat ke RSUD Tuapeijat.
"Sejak September 2021 di Sarereiket sudah nol kasus sampai sekarang, vaksinasi terus dilakukan terutama kepada pelajar yang hampir 100 persen sudah divaksin," kata dr Steven De Nachs.
Ia juga mengatakan, stok vaksin Covid untuk Puskesmas Sarereiket berlebih karena banyak warga yang tidak mau divaksin. Rata-rata alasan mereka takut disuntik.
Baca juga: Sebuah Pulau di Mentawai Diduga Dijual Dalam Situs Jual Beli
Menurut Steven, masih banyak warga yang tidak menganggap Covid-19 berbahaya. Apalagi gejala-gejala Covid-19, termasuk hilangnya penciuman, merupakan gejala yang biasa dialami warga menjelang musim buah.
Pemerintah Daerah Kepulauan Mentawai sampai saat ini masih memberlakukan aturan yang ketat kepada penumpang kapal yang masuk ke Kepulauan Mentawai.
Selain harus mengantongi surat vaksinasi, penumpang juga harus memiliki surat hasil pemeriksaan rapid tes antigen negatif.
Baca juga: Kepulauan Mentawai Jadi Satu-satunya Zona Hijau di Sumbar
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Mentawai Lahmuddin Siregar mengatakan kasus Covid-19 di Mentawai sudah menurun.
Total kasus terkonfirmasi Covid19 di Kepulauan Mentawai sebanyak 1.968 orang, dengan dua orang warga Pulau Sipora meninggal dunia.
Aman Goddai sendiri mengaku takut dengan virus corona. Karena itulah ia tidak pernah keluar dari kampungnya.
Anak-anaknya yang sekolah sudah divaksin, namun dia dan istrinya belum divaksin karena takut disuntik.
"Saya ingin pandemi ini cepat berakhir agar kita bisa bertemu banyak orang, bisa bersalaman lagi dan tidak takut lagi berbicara dari dekat karena ada penyakit ini," ujarnya.
Wartawan di Padang, Febrianti, berkontribusi untuk artikel ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.