Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Paku Modifikasi, Komplotan Pencuri Uang Peternak Sapi di Blitar Kempiskan Ban Mobil Korban

Kompas.com - 12/11/2021, 17:24 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

 BLITAR, KOMPAS.com - Komplotan pencuri uang Rp 427 juta milik peternak sapi perah di Blitar menggunakan paku modifikasi untuk pengempisan ban mobil korban.

Kepala Unit Pidana Umum pada Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blitar Ipda Al Khusnu mengungkapkan kawanan pencuri itu memodifikasi besi sehingga berbentuk menyerupai paku yang runcing ujungnya.

Khusnu menunjukkan besi dengan diameter sekitar 3 milimeter dan panjang 7 sentimeter itu kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Kronologi Pencurian Uang Rp 427 Juta Milik Peternak Sapi di Blitar, Pelaku Terlatih Pakai Modus Kempis Ban

"Jadi pelaku punya alat menyerupai paku ini yang jika dilindas ban mobil akan mudah menancap," ujar Khusnu, Jumat.

Alat khusus itu, meski sederhana, kata dia, mampu membuat kempis ban mobil jenis tubeless sekali pun.

Mengoreksi keterangan sebelumnya, ujar Khusnu, besi menyerupai paku itu dimasukkan dalam bungkus rokok dan dilemparkan di depan ban ketika mobil sedang berjalan pelan hendak keluar dari halaman kantor bank di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

"Jadi salah satu dari pelaku, R, bersiap di pintu gerbang bank. Begitu mobil korban berjalan pelan hendak masuk ke jalan raya, dia lemparkan bungkus rokok berisi paku itu," tuturnya.

Selanjutnya, R membonceng sepeda motor yang dikemudikan AI membuntuti mobil korban.

"Ketika mobil korban berhenti di depan Pasar Wlingi, pelaku berhenti dan mengamati dari jarak sekitar 50 meter dari mobil korban," jelas Khusnu.

Baca juga: Pemkab Blitar Anggarkan Bantuan bagi 251 Anak Yatim akibat Covid-19, Masing-masing Dapat Rp 200.000

Pelaku baru mendekat ke sasaran setelah korban Suprapto turun dari mobil untuk membantu anaknya, Disan, yang hendak mengganti ban yang kempis dengan ban serep.

"Karena korban mengganti ban kiri belakang, pelaku menuju ke pintu kanan depan, jadi bersilangan posisi, sehingga aksinya mengambil tas berisi uang tidak diketahui korban," tuturnya.

Korban bahkan tidak melihat sama sekali sosok pelaku atau pun kendaraan pelaku.

Cara mencari sasaran

Berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, komplotan pencuri tersebut tidak butuh waktu lama untuk menemukan sasaran.

Kata Khusnu, kawanan pencuri yang terdiri dari AI (44), DW (27), R (33) dan Ag (27) berangkat dari Yogyakarta menuju kawasan wisata Kota Batu pada 23 Oktober lalu atau dua hari sebelum beraksi di Blitar.

Baca juga: Menengok Bekas Markas Peta di Blitar yang Akan Jadi Museum, Puluhan Tahun Dipakai untuk Bangunan Sekolah

Baru pada Senin (25/10/2021) pagi pukul 10.00 WIB, lanjutnya, mereka mengendarai dua sepeda motor mereka bergerak ke Blitar dan tiba di kantor sebuah bank swasta di Kota Wlingi, Kabupaten Blitar sekitar pukul 11.00 WIB.

Pada pukul 13.45 WIB, komplotan itu sudah berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 427 juta yang dibawa korban, Suprapto dan Disan.

"Jadi mereka tidak melakukan pengamatan sebelumnya. Dua orang masuk ke ruang teller bank guna mencari nasabah yang melakukan penarikan uang dalam jumlah besar," ujarnya.

Dua lainnya menunggu di luar kantor bank guna  mengeksekusi pencurian setelah dua orang yang di dalam bank menentukan sasaran.

Perburuan pelaku

Polisi memeriksa lokasi terjadinya pencurian uang Rp 427 juta milik peternak sapi perah di depan Pasar Wlingi, Kabupaten Blitar, Senin (25/10/2021)Dok. Polres Blitar Polisi memeriksa lokasi terjadinya pencurian uang Rp 427 juta milik peternak sapi perah di depan Pasar Wlingi, Kabupaten Blitar, Senin (25/10/2021)

Usai menerima laporan pencurian, polisi tidak segera menemukan identitas pelaku karena terbatasnya petunjuk.

Melalui pengamatan sejumlah rekaman kamera pengawas atau CCTV dalam radius yang cukup luas ditambah dengan pengecekan silang dengan informasi kepolisian dan masyarakat, polisi akhirnya berhasil mengantongi identitas pelaku setelah kerja selama lima hari.

Selanjutnya, polisi dapat memastikan posisi pelaku ada di Yogyakarta dan menangkap dua dari empat pelaku di sebuah tempat di kota pelajar itu.

"Singkat cerita, berbagai petunjuk mulai ciri-ciri fisik pelaku dan kendaraan yang digunakan kita cross chek dengan informasi internal kepolisian lintas Polres. Dari situlah kami dapatkan identitas pelaku," ujar Khusnu.

Khusnu menyebutkan, Polres Banyuwangi dan Polres Blora di Jawa Tengah turut memberikan informasi terkait identitas pelaku.

Dua dari empat pelaku, kata dia, pernah melakukan tindak kriminal serupa di wilayah Banyuwangi dan Blora.

Baca juga: Ribuan Hektar Lahan Gundul di Perbukitan Blitar Selatan, Pemkab Waspadai Potensi Banjir

Diberitakan sebelumnya, peternak sapi perah asal Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Suprapto (70), menjadi korban pencurian dengan modus pengempisan ban kendaraan.

Pada Senin siang (25/10/2021) ban mobil Suprapto yang dikemudikan anaknya, Disan (43), saat dalam perjalanan pulang usai mengambil uang hasil penjualan susu tiba-tiba kempis.

Di depan Pasar Wlingi, saat Suprapto dan Disan sedang melakukan penggantian ban, terdengar suara pintu mobil menutup.

Suprapto segera memeriksa ke dalam mobil dan mendapati uang sebesar Rp 427 juta yang diletakkan di dalam tas ransel sudah hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com