Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Gorontalo Makin Meluas, 6 Kecamatan Terendam

Kompas.com - 09/11/2021, 14:10 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com  - Banjir bandang di Kabupaten Gorontalo terus meluas hingga menggenangi permukiman warga di 6 kecamatan, Selasa (9/11/2021).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo merilis sejumlah desa yang terdampak banjir. Desa-desa ini adalah di Tenilo Kecamatan Limboto, Desa Yosonegoro, Padengo, Haya-Haya, Tunggulo, Daenaa, Ombulo, Hutabohu di Kecamatan Limboto Barat.

Di Kecamatan Tibawa desa-desa yang terendam banjir adalah Desa Ulobua, Datahu, Tolotio, Balahu, Botumoputi, Isimu Raya, Isimu Utara, Iloponu, Buhu. Di Kecamatan Dungaliyo terdapat Desa Dengaliyo, Duwanga, Bongomeme. Di Kecamatan Pulubala hanya ada 1 desa yang terendam, Desa Molowahu. Di Kecamatan Tabongo terdapat Desa Ilomangga, Moahudu, Desa Limehu dan Desa Limehe Barat. 

Banjir terjadi sejak tanggal 4 November, disusul 6 November akibat curah hujan tinggi mulai pukul 16.00 hingga malam,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gorontalo Sumanti Maku , Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Hiu Paus di Gorontalo Diberi Nama “Sandiaga Salahudin Uno”, Ukurannya Kalahkan Susi Pudjiastuti

Akibat hujan deras ini menyebabkan meluapnya air di Sungai Marisa, Alo, Pohu dan Buoyo. Air mengalir tidak kendali mengarah ke permukiman warga dan persawahan.

Akibatnya, banyak harta benda warga yang hanyut tidak sempat diselamatkan. Sejumlah ternak juga dikabarkan hanyut terbawa arus air.

Sumanti Maku langsung memerintahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan mengevakuasi masyarakat yang terdampak banjir.

Sumanti juga melakukan koordinasi dengan dinas sosial, dinas kesehatan, Satpol PP, TNI/Polri, BPBD Provinsi serta Kantor Pencarian dan Pertolongan.

“Hingga kini air masih merendam rumah-rumah warga dan akses jalan sudah bisa dilalui serta terpantau air di beberapa lokasi banjir mulai berangsur surut. Akibat bencana ini terdapat 2 korban jiwa yang meninggal terseret arus sungai,” kata Sumanti Maku.

Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Terseret Arus Banjir Bandang di Daenaa Gorontalo

Bencana banjir juga mengenai warga yang berdiam di tepi Danau Limboto. Di Desa Hutadaa Kecamatan Talaga Jaya sejumlah rumah terendam air danau yang meluap.

“Sejak semalam air meninggi hingga masuk ke rumah kami,” kata Zulfikar, warga Hutadaa.

Zulfikar menjelaskan sejak 4 hari lalu permukaan air danau telah menggenangi kebun warga, bahkan sudah naik di atas jalan.

Rumah warga yang tidak memiliki pondasi tinggi atau berada di sisi yang berdekatan dengan air danau sudah terendam air lebih dulu.

Diperkirakan, masih banyak warga yang menjadi korban luapan banjir Danau Limboto belum terdata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com