Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kopiah Resam, Kerajinan Tangan Asal Bangka

Kompas.com - 06/11/2021, 15:14 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com- Usaha kerajinan topi atau kopiah resam Ermi Belit di Desa Belit, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, telah berjalan selama 20 tahun.

Usaha ini mampu bertahan melewati pandemi Covid-19 karena didukung konsistensi dan keuletan para pendiri serta para perajin.

Melalui kegiatan promosi di media sosial dan berbagai pameran, resam Ermi Belit semakin dikenal luas masyarakat.

Baca juga: Nasib KEK Pariwisata Bangka, Terkendala Alih Fungsi Lahan, Kini Diajukan untuk Budidaya Kelapa dan Penangkaran Buaya

Ermi Belit berasal dari nama Ermi sebagai pendiri usaha, dan Belit merujuk pada Desa Belit.

"Halus dan kasarnya produk tergantung pilihan bahan dasar dan keterampilan pengrajin," kata Ermi di tempat usaha yang sekaligus rumahnya, Jumat (5/11/2021).

Ermi menuturkan, topi atau kopiah resam menggunakan bahan baku utama dari tanaman resam.

Tanaman ini merupakan jenis tumbuhan paku yang biasanya tumbuh di daerah hutan ataupun lembah perbukitan.

Baca juga: Pasar hingga Rumah Sakit di Bangka Terendam Banjir

Ciri tanaman ini, memiliki daun yang menyirip dan berjajar dua dengan batang atau tangkai kecil yang bercabang-cabang.

"Batang resam yang digunakan untuk bahan baku yakni batang yang sudah tua berwarna cokelat ataupun cokelat kehitaman. Serat bagian dalam batang lunak dan lentur, sehingga mudah dibentuk," ujar Ermi.

Pedagang kopiah resam, Syamsudin saat ditemui Kompas.com di Masjid Al Kamal kantor gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (7/2/2019).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Pedagang kopiah resam, Syamsudin saat ditemui Kompas.com di Masjid Al Kamal kantor gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (7/2/2019).
Bersama suaminya, Ermi menjalankan usaha mereka dengan saling berkolaborasi.

Ermi bagian produksi atau membina pengrajin yang bekerja agar standaridasi produk mereka terkontrol, dan suami bertugas memasarkan, mengikuti pameran hingga pelatihan-pelatihan yang diadakan pemerintah.

Masyarakat Bangka sendiri mengenal kopiah resam sebagai budaya asli yang merupakan bagian pokok saat menggunakan pakaian adat Melayu.

Baca juga: Pemadaman Listrik di Bangka Berakhir, PLN Terbantu Asosiasi Petani Tambak

Pembuatan kopiah resam, diawali dari proses pengambilan tanaman resam ke hutan, memisahkan serat resam dari batangnya dengan diserut sesuai kebutuhan baik serat halus maupun serat kasar.

Perlu waktu tiga hari untuk merendam serat resam di dalam air. Kemudian dikeringkan dan dihaluskan menggunakan penarik dari tutup kaleng.

Proses penganyaman baru bisa dimulai setelah proses-proses persiapan bahan ini selesai. 

Ketua TP PKK Kepulauan Bangka Belitung Melati Erzaldi mengapresiasi usaha resam Ermi Belit yang terus bertahan hingga saat ini.

Baca juga: Kerajinan Kain Eco Dyeing Kabupaten Semarang Diminati Pasar Perancis

Di Kepulauan Bangka Belitung sendiri, usaha kerajinan resam banyak dilakoni masyarakat.

Kerajinan resam umumnya diproduksi dalam skala usaha rumah tangga.

"Dari sekian banyak produsen kopiah resam yang pernah saya tahu, hasil produksi kelompok kopiah resam Ermi Belit yang produknya paling halus," ujar Melati saat kunjungan ke sentra usaha Ermi Belit.

 

Pada kesempatan itu, Melati juga mengambil pesanan sebanyak 64 buah topi resam berbagai ukuran.

Selain itu Melati juga menyalurkan bantuan berupa mal kopiah dengan berbagai ukuran sebanyak 6 buah dari Dinas Perindag Babel.

"Mal ini harus digunakan sebagai acuan ukuran kopiah, agar sesuai dengan standarisasi," ucap Melati.

Baca juga: Miniatur Truk Oleng, Kerajinan Karya Narapidana di Rutan Purbalingga

Melati Erzaldi juga berpesan agar para pekerja tetap semangat dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

Sebanyak 20 paket sembako yang berisi beras, minyak, gula, dan tepung terigu dibagikan pada para pekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com