Namun, cemooh itu tidak membuat Siska untuk membatalkan niatnya untuk ke SMAKPA.
Di sekolah yang berada di Kementerian Perindustrian itu, Siska juga mendapatkan beasiswa gratis SPP, karena meraih juara umum sejak dari catur wulan III.
Setelah tiga tahun menyelesaikan pendidikan di SMAKPA, Siska lalu meneruskan kuliah di Akademi Teknologi Industri Padang (ATIP).
Di kampus itu, ia mendapatkan beasiswa semester gratis dari Bumi Asih, karena meraih nilai IP rata-rata 3,98 hingga 4,0. Karena kecerdasannya, ia berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 2,5 tahun.
Baca juga: Kisah Inspiratif, Anak Tukang Bubur Itu Raih Beasiswa S2 dan S3 di IPB
Usai tamat dari ATIP, Siska mendapat banyak masukan dari akademisi Unand, Prof Novesar Jamarun, dan dosen jurusan Kimia Unand Zam Sibar dan almarhum Rusdi Jamal, menyarakannya utnuk memberanikan diri untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Mereka menyarankan saya untuk melanjutkan kuliah ke Universitas Gadjah Mada. Dengan senang hati, saya pun kemudian mengikuti saran tersebut," kata wanita kelahiran 25 Januari 1980 ini dikutip dari Antara.
Namun, upaya Siska untuk kuliah di UGM terbentut biaya dengan kondisi ekonomi orangtuanya.
Kemudian Siska meminta bantuan ke teman-temannya waktu di SMAKPA yang sudah bekerja di Jakarta untuk meminjam uang Rp 4 juta untuk biaya masuk UGM.
Baca juga: Kisah Anak Tukang Ojek Jadi Perwira AD, Pernah Daftar Bintara hingga Tidak Tahu Ibu Meninggal