Ini Identitas Korban Perahu Terbalik di Sungai Bengawan Solo

SURABAYA, KOMPAS.com - Hingga Rabu (3/11/2021) pukul 17.00 WIB, tim SAR gabungan menyelamatkan 10 penumpang peristiwa perahu terbalik di Tuban, Jawa Timur.

Sementara 7 penumpang lainnya masih dinyatakan hilang.

Berdasarkan keterangan resmi kantor SAR Surabaya yang dikeluarkan Rabu pukul 21.30 WIB, 10 penumpang tersebut yakni :

Baca juga: Cerita Sarmuji Selamat dari Perahu Terbalik di Tuban: Saya Berenang Sekuat Tenaga agar Tidak Tenggelam

1. Mardiana (58 tahun), laki-laki.

2. Hafid (4 tahun), laki-laki.

3. Mujianto (30 tahun), laki-laki.

4. Budi (35 tahun), laki-laki.

5. Arif (39 tahun), laki-laki.

6. Mat Sarmuji (56 tahun), laki-laki.

7. Abdullah Dimyati Al Adim (3 tahun), laki-laki.

8. Tasmiatun (34 tahun), perempuan.

9. Noviandi (30 tahun), laki-laki.

10. Abdul hadi (9 tahun), laki-laki.

Adapun 7 penumpang yang sementara dinyatakan hilang yakni :

1. Kasian (60 tahun) laki-laki (Desa Semambung, RT 002 RW 001).

2. Erma Fitriani (27 tahun) perempuan (Desa Semambung, RT 004 RW 002).

3. Masdian Purnama (27 tahun) laki-laki (Desa Semambung, RT 004 RW 002).

4. Toro (40 tahun) laki-laki (Ngandong, Tuban).

5. Sutri (50 tahun) perempuan (Maibit, Tuban).

6. Basori (45 tahun) laki-laki (Maibit, Tuban).

7. Dedi Setyo Nugroho, laki-laki (Desa Ngandong, Tuban).

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya I Wayan Suyatna mengatakan, operasi pencarian dihentikan sejak Rabu pukul 17.00 WIB karena terbatasnya jarak pandang dan derasnya arus sungai.

Baca juga: 7 Korban Perahu Terbalik di Bengawan Solo Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Kamis

"Karena alasan kondisi alam yang tidak mendukung, operasi pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan Kamis pagi," kata dia.

Peristiwa nahas terjadi di penyeberangan Sungai Bengawan Solo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban, menuju Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur.

Perahu yang dikemudikan oleh Kasiyan, warga Kanor, Bojonegoro, tenggelam setelah terhantam derasnya air Sungai Bengawan Solo, saat hendak menyeberangkan penumpangnya.