TUBAN, KOMPAS.com - Proses pencarian korban penumpang perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo Kanor-Rengel, Tuban, Jawa Timur, dihentikan sementara lantaran kondisi cahaya sudah gelap memasuki malam hari.
Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Yudi Irwanto mengatakan, pencarian terhadap korban para penumpang perahu yang hilang dilakukan oleh tim SAR gabungan dari BPBD Tuban dan Bojonegoro, Basarnas Jawa Timur, Polisi, TNI, Tagana Tuban.
"Tim SAR gabungan sudah melakukan penyisiran sejauh 9 kilometer dari titik lokasi kejadian tenggelamnya perahu, tetapi belum menemukan korban yang hilang," kata Yudi Irwanto kepada Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
Proses pencarian dilakukan dengan menggunakan 4 unit perahu karet dimulai sejak mendapat kabar kecelakaan perahu pukul 09.30 WIB, dan menjelang maghrib dihentikan karena kondisi sudah gelap.
"Pencarian korban yang masih hilang akan dilanjutkan lagi besok, semoga besok para korban bisa ditemukan," ujar dia.
Kabag Ops Polres Tuban, Kompol Budi Santoso mengatakan, untuk data penumpang perahu yang terbalik di penyeberangan Sungai Bengawan Solo Rengel-Kanor masih belum bisa dipastikan secara jelas.
"Sebab perahu penyeberangan memang tidak ada manifestasi data penumpangnya," kata Kompol Budi Santoso saat dikonfirmasi Kompas.com.
Namun, hingga proses pencarian dihentikan sementara, posko pencarian terpadu di Balai Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban, mencatat sebanyak 10 orang penumpang yang berhasil selamat dan 7 orang masih hilang.
Berikut nama penumpang perahu atau korban yang berhasil selamat dari tragedi penyebrangan maut Kanor-Rengel.