Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Trimah Dititipkan Anak Kandungnya di Panti Jompo | Akses Jalan Rumah Sholichah Ditembok Tetangga

Kompas.com - 03/11/2021, 06:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Awalnya, Trimah (69) diberitahu anak-anaknya ingin diajak jalan-jalan.

Namun, tiga anak Trimah itu ternyata membawa ibunya ke panti jompo.

Ketiga anak Trimah menitipkan ibunya ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 27 Oktober 2021.

Begitu tiba di panti khusus lansia itu, Trimah mengaku pasrah, meski memendam kecewa kepada anak-anaknya.

Berita populer lainnya adalah seputar rumah keluarga Muhammad Ridwan (37) dan istrinya Sholichah (35) yang terisolasi gara-gara akses jalan ditembok tetangga.

Peristiwa penembokan akses jalan ini terjadi di RT 005 RW 001 Nomor 32 Kelurahan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur.

Untuk mencari solusi atas permasalahan ini, pihak-pihak yang bersangkutan dimediasi di kantor kelurahan setempat.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Trimah mengaku betah di panti jompo

Ibu Trimah (69) saat ditemui di Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Kabupaten Malang, Senin (1/11/2021)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Ibu Trimah (69) saat ditemui di Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Kabupaten Malang, Senin (1/11/2021)

Usai dititipkan ketiga anak kandungnya di panti jompo, Trimah mengaku sudah betah dengan tempatnya sekarang.

Kata Trimah, dirinya tidak akan mau meninggalkan panti jompo walau dijemput oleh anaknya.

"Tidak mau udahan. Di sini saja ada yang merawat daripada disia-siakan," ujarnya, Senin (1/11/2021).

Sebelum dititipkan di Griya Lansia, Trimah sempat tinggal bersama putrinya di Pekalongan, Jawa Tengah. Lalu, dia pindah ke tempat anaknya di Jakarta.

Trimah masih ingat kata-kata anak-anaknya saat dititipkan di panti jompo.

"Mereka bilang, 'Ma, hati-hati, yang sabar ya, Mama sabar di sini. Saya bilang iya saja," ucap Trimah, menceritakan saat dititpkan anaknya ke panti jompo.

Baca selengkapnya: Pesan Anak Trimah Saat Menitipkan Ibunya ke Panti Jompo: Ma, hati-hati, yang Sabar Ya di Sini

 

2. Imbas akses jalan ke rumah ditutup tetangga

Muhammad Ridwan (37) dan Istrinya Sholichah (35) Saat Bercerita pada Kompas.Com Terkait Jalan Menuju Rumahnya di Bangun Tembok Oleh kedua Tetangganya, Senin (01/11/2021).KOMPAS.COM/MUCHLIS Muhammad Ridwan (37) dan Istrinya Sholichah (35) Saat Bercerita pada Kompas.Com Terkait Jalan Menuju Rumahnya di Bangun Tembok Oleh kedua Tetangganya, Senin (01/11/2021).

Rumah keluarga Muhammad Ridwan (37) dan Sholichah (35) terisolasi lantaran akses jalannya ditutup oleh dua tetangganya.

Kejadian itu berdampak pada kedua anak Ridwan dan Sholichah yang berada di sekolah dasar dan sekolah menengah.

Gara-gara permasalahan itu, Sholichah mengaku tak bisa fokus membimbing anaknya untuk mengerjakan tugas dari guru.

"Selama dua hari dia sengaja meminta izin pada sama gurunya anak saya, karena saya dan suami sedang fokus cari solusi secara kekeluargaan," tuturnya, Senin (1/11/2021) malam.

Untuk menyelesaikan maslah ini, Kepala Satgas Linmas Kelurahan Rungkut Menanggal Tomy Waluy menjelaskan bahwa pihak-pihak yang bermasalah akan dimediasi.

Baca selengkapnya: Akses ke Rumah Ridwan Ditembok Dua Tetangganya, Begini Kronologinya

3. Kasus pedagang korban penikaman jadi tersangka, Kanit Reskrim Medan Baru dicopot

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.KOMPAS.com/DEWANTORO Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.

Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Baru dicopot dari jabatannya usai melakukan kesalahan prosedur dalam penetapan tersangka.

Kesalahan prosedur tersebut yaitu menjadikan BA, seorang pedagang di Pasar Pringgan, Medan, Sumatera Utara, sebagai tersangka.

Padahal, saat itu, BA menjadi korban penikaman yang dilakukan preman.

Pencopotan ini dilakukan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra.

"Untuk evaluasi pelaksanaan tugas, Kanit Reskrim-nya sudah saya tarik dia dan akan kita ganti. Itu menjadi penyidik tidak mudah. Itu resiko yang harus dihadapi," bebernya, Senin.

Baca selengkapnya: Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Dicopot Usai Jadikan Pedagang Korban Penikaman Preman Tersangka

 

4. Bocah-bocah di Lamongan tirukan tinju “Salam dari Binjai

Beberapa pohon pisang milik warga yang tumbang di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, usai dirusak sekumpulan bocah yang tengah demam 'salam dari Binjai.'tangkapan layar Beberapa pohon pisang milik warga yang tumbang di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, usai dirusak sekumpulan bocah yang tengah demam 'salam dari Binjai.'

Gara-gara meniru aksi tinju “Salam dari Binjai” yang sedang populer, sembilan bocah di Lamongan, Jawa Timur, beserta orangtuanya dipanggil kepala desa setempat.

Mereka dipanggil lantaran merusak pohon pisang warga.

Peristiwa ini terjadi di Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (31/10/2021).

"Sebenarnya sih banyak yang ikut waktu itu (aksi merusak pohon pisang), namun yang kami panggil kemarin hanya sembilan anak beserta orangtuanya," tutur Kepala Desa Surabayan Sunarto.

Aksi bocah-bocah itu terkuak usai video mereka merusak pohon pisang beredar di media sosial.

Baca selengkapnya: Bocah-bocah di Lamongan Rusak Pohon Pisang Warga, Tirukan Salam dari Binjai, Kepala Desa: Sudah Dipanggil

5. Saksi kasus pembunuhan di Subang berubah keterangan

Tim dari Bareskrim Polri dan Puslabfor saat berada di lokasi pembunuhan Amalia Mustika Ratu dan Tuti di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Kamis (16/9/2021).Tribun Jabar / Dwiky Maulana Tim dari Bareskrim Polri dan Puslabfor saat berada di lokasi pembunuhan Amalia Mustika Ratu dan Tuti di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Kamis (16/9/2021).

Untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, polisi menemui hambatan dengan berubah-ubahnya keterangan saksi.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago menyampaikan, polisi masih mengupayakan untuk mencari kesesuaian terhadap informasi-informasi itu.

"Jadi mohon bersabar bahwa Polres Subang masih bekerja untuk mencari dan menemukan bukti-bukti yang mengarah pada pelaku nanti yang jadi tujuan akhir dari rangkaian penyidikan ini," ungkapnya, Selasa (2/11/2021).

Polisi, jelas Erdi, tengah menyesuaikan antara keterangan saksi dan bukti-bukti yang ditemukan dalam penyelidikan.

Terkait keterangan yang berubah-ubah, Erdi menerangkan bahwa saksi tidak fokus ketika melihat sesuatu.

Baca selengkapnya: Saksi Kasus Pembunuhan di Subang Berubah Keterangan, Ini Kata Polisi

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis; Kontributor Medan, Dewantoro; Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com