Siti yang panik lalu membawa kedua muridnya ke rumah adik Siti yang berada sekitar 50 meter dari rumahnya.
Sementara suami Siti, Miftahul Huda, berusaha memindahkan perabot rumah agar tidak terguyur air hujan.
Sebab, asbes atap rumah hancur tertimpa pohon hingga mengakibatkan lubang menganga.
"Ada 16 asbes yang rusak dan harus diganti. Tulang-tulang penyangga atap juga rusak," kata Huda.
Baca juga: Tarif Tes PCR Turun Jadi Rp 250.000, Pemkot Blitar Segera Kirim Edaran ke Instansi Terkait
Empasan batang pohon jati itu juga mengakibatkan tembok rumah bagian atas runtuh sepanjang lebih dari 5 meter.
"Pohon itu menimpa persis di atas konstruksi tembok penyekat ruang tamu dan kamar, jadi syukur tertahan oleh tembok itu," ujar Huda.
Siti sempat menangis histeris, namun dia mengaku bersyukur lantaran mereka masih selamat.
"Syukur alhamdulilah tidak ada yang terluka, terutama anak-anak murid saya juga baik-baik saja," ujar pensiunan guru yang masih aktif mengajar di SDN Klemunan 2, Kecamatan Wlingi itu.
Baca juga: Wali Kota Blitar Bantah Menghindari Ganjar di Makam Bung Karno
Sekitar 20 menit setelah kejadian, personel BPBD tiba di rumah Siti.
Petugas memindahkan batang pohon jati yang menimpa atap dan tembok rumah Siti.
Menurut Huda, musibah yang terjadi bukan kali pertama.
Sekitar 200 meter dari rumahnya, pohon sengon juga patah dan menimpa rumah ibunya akibat terpaan angin kencang. Peristiwa itu terjadi beberapa saat sebelum pohon jati menimpa rumahnya.
"Tapi syukur tidak terlalu parah seperti yang terjadi di rumah saya," ujarnya.
Wilayah Kecamatan Selopuro dan sekitarnya selama beberapa tahun terakhir memang merupakan satu wilayah yang berisiko tinggi mengalami bencana angin kencang dan disertai hujan.
Pantauan Kompas.com, sejak pagi hari ini, di area persawahan tidak jauh dari rumah Siti, terlihat para petani sibuk memanen dini berhektar-hektar padi yang roboh dan rusak akibat hujan deras disertai angin kencang Kamis kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.