Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bu Siti, Itu Pohonnya Timpa Rumah Ibu!"

Kompas.com - 29/10/2021, 12:47 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Rumah alami kerusakan

Siti yang panik lalu membawa kedua muridnya ke rumah adik Siti yang berada sekitar 50 meter dari rumahnya.

Sementara suami Siti, Miftahul Huda, berusaha memindahkan perabot rumah agar tidak terguyur air hujan.

Sebab, asbes atap rumah hancur tertimpa pohon hingga mengakibatkan lubang menganga.

"Ada 16 asbes yang rusak dan harus diganti. Tulang-tulang penyangga atap juga rusak," kata Huda.

Baca juga: Tarif Tes PCR Turun Jadi Rp 250.000, Pemkot Blitar Segera Kirim Edaran ke Instansi Terkait

Empasan batang pohon jati itu juga mengakibatkan tembok rumah bagian atas runtuh sepanjang lebih dari 5 meter.

"Pohon itu menimpa persis di atas konstruksi tembok penyekat ruang tamu dan kamar, jadi syukur tertahan oleh tembok itu," ujar Huda.

Siti sempat menangis histeris, namun dia mengaku bersyukur lantaran mereka masih selamat.

"Syukur alhamdulilah tidak ada yang terluka, terutama anak-anak murid saya juga baik-baik saja," ujar pensiunan guru yang masih aktif mengajar di SDN Klemunan 2, Kecamatan Wlingi itu.

Baca juga: Wali Kota Blitar Bantah Menghindari Ganjar di Makam Bung Karno

BPBD lakukan evakuasi

Sekitar 20 menit setelah kejadian, personel BPBD tiba di rumah Siti.

Petugas memindahkan batang pohon jati yang menimpa atap dan tembok rumah Siti.

Menurut Huda, musibah yang terjadi bukan kali pertama.

Sekitar 200 meter dari rumahnya, pohon sengon juga patah dan menimpa rumah ibunya akibat terpaan angin kencang. Peristiwa itu terjadi beberapa saat sebelum pohon jati menimpa rumahnya.

"Tapi syukur tidak terlalu parah seperti yang terjadi di rumah saya," ujarnya.

Wilayah Kecamatan Selopuro dan sekitarnya selama beberapa tahun terakhir memang merupakan satu wilayah yang berisiko tinggi mengalami bencana angin kencang dan disertai hujan.

Pantauan Kompas.com, sejak pagi hari ini, di area persawahan tidak jauh dari rumah Siti, terlihat para petani sibuk memanen dini berhektar-hektar padi yang roboh dan rusak akibat hujan deras disertai angin kencang Kamis kemarin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com