SUKABUMI, KOMPAS.com - Sekitar 30 jam warga Kampung Cipangkalan, Desa Bunisari, Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi, Jawa Barat, terisolasi akibat banjir luapan aliran sungai Cibuni dan Cikaso.
Banjir luapan sungai ini dipicu hujan dengan intensitas lebat yang berlangsung selama dua hari terakhir ini, Minggu (24/10/2021) malam hingga Senin (25/10/2021) siang.
Baca juga: Wilayah Tegalbuleud Sukabumi Terendam Banjir Luapan Sungai
"Hampir 30 jam kami terisolasi enggak bisa keluar kampung. Karena semua akses jalan terendam banjir, termasuk jalan setapak," ungkap seorang warga, Dede Surahman (44), dihubungi Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
"Sekarang kami bisa keluar kampung atau ke jalan raya nasional, tapi melalui jalan alternatif. Kalau jalan utama masih belum surut," sambung dia.
Puluhan tahun banjir tiap musim hujan, tak ada solusi
Menurut Dede, banjir luapan sungai ini sudah berlangsung puluhan tahun. Namun, hingga saat ini belum ada jalan keluar atau solusi yang berpihak pada masyarakat.
Banjir yang berlangsung setiap musim hujan ini mengakibatkan lahan persawahan seratusan hektar hancur. Bahkan, sering terjadi gagal panen.
Baca juga: SD-nya Kebanjiran, Siswa dan Guru Tetap Masuk Sekolah, Ada yang Panjat Pagar, Ada yang Digendong...
Selain itu, rumah-rumah di permukiman banyak yang terendam. Akses jalan penghubung ke jalan raya dan jalan setapak juga ikut terendam. Belum lagi jembatan-jembatan kecil terbawa hanyut.
"Seingat saya banjir ini mulai terjadi saat saya masih sekolah di SMP tahun 1990-an," ujar Dede.
"Saat itu saya sering tidak masuk sekolah karena jalan terendam banjir, dan tidak ada akses jalan lain karena sawah juga terendam," sambung dia.
Dede mengakui banjir tahun ini sepertinya lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena banjir kali ini baru awal musim hujan belum puncaknya.
"Tahun lalu kami terisolasi hampir sepekan. Saat itu bulan November," kata Dede yang juga sehari-hari mengelola sawah.
Warga sumbang pemikiran solusi banjir tahunan
Dede sangat berharap kepada pemerintahan setempat, Pemkab Sukabumi atau Pemprov Jawa Barat hingga pemerintah pusat secepatnya menemukan solusi.
Karena dia menilai banjir luapan sungai tersebut setiap tahunnya semakin tambah parah.
"Pasti harus ada solusinya. Pemerintah harus mengkaji guna mendapatkan solusi yang tepat," harap tokoh pemuda Tegalbuleud itu.
Dede pun menyumbangkan pemikirannya. Di antaranya bisa dibangunkan bendungan, pelebaran, dan pengerukan pendangkalan sungai. Atau bisa juga dibangunkan muara buatan yang tembus ke laut.
"Atau bisa ketiga opsi tadi dilakukan sekaligus. Bangun bendungan di hulu sungai, pelebaran dan pengerukan sungan maupun dibuatkan muara buatan," tutur Dede.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.