MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama masa pandemi Covid-19 memiliki kekurangan terhadap perkembangan anak didik.
"Riset kita dengan PJJ, kita kehilangan satu tahun pembelajaran. Bisa permanen dampaknya dan ini bisa menyebabkan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia, belum lagi yang putus (sekolah)," kata Nadiem saat rapat membahas pembelajaran tatap muka (PTM) dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan, Sumut, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Kunjungi Pesantren Tebuireng, Nadiem Berbincang dengan Santri hingga Menginap di Ndalem Kasepuhan
Dia mengatakan, dampak paling besar dirasakan peserta didik di tingkat SD, TK, dan PAUD. Sebab, mereka yang paling membutuhkan PTM.
Baca juga: Ini Duduk Perkara Video Viral Gubernur Lampung Tantang Nadiem Makarim
Untuk itu Nadiem menekankan agar sekolah di tingkatan ini segera memberlakukan PTM.
Baca juga: Gubernur Lampung: Sampaikan Salam Saya ke Nadiem, Saya Tantang Dia!
"Mereka yang paling butuh tatap muka, dampaknya bisa permanen,” kata Nadiem.
Baca juga: Profil Edy Rahmayadi
Nadiem meminta vaksinasi di Sumut semakin dipercepat agar para murid bisa segera melakukan PTM.
“Kita harus percepat sekolah bisa PTM, termasuk yang swasta. Banyak sekolah swasta yang kesulitan finansial karena orangtua murid banyak yang tidak mau membayar uang sekolah,” ucapnya.
Dia juga mendorong PTM terbatas di Sumut bisa segera meningkat di angka 80 persen.
47 persen sekolah di Sumut PTM
Sebelumnya, Gubernur Edy Ramhayadi mengatakan, Pemprov Sumut akan meningkatkan vaksinasi bagi pelajar.
Hal ini penting untuk memperluar pelaksanaan PTM terbatas di Sumut.