Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim: Pembelajaran Jarak Jauh Bisa Sebabkan Learning Loss Terbesar dalam Sejarah Indonesia

Kompas.com - 25/10/2021, 22:20 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama masa pandemi Covid-19 memiliki kekurangan terhadap perkembangan anak didik.

"Riset kita dengan PJJ, kita kehilangan satu tahun pembelajaran. Bisa permanen dampaknya dan ini bisa menyebabkan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia, belum lagi yang putus (sekolah)," kata Nadiem saat rapat membahas pembelajaran tatap muka (PTM) dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan, Sumut, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Kunjungi Pesantren Tebuireng, Nadiem Berbincang dengan Santri hingga Menginap di Ndalem Kasepuhan

Dia mengatakan, dampak paling besar dirasakan peserta didik di tingkat SD, TK, dan PAUD. Sebab, mereka yang paling membutuhkan PTM.

Baca juga: Ini Duduk Perkara Video Viral Gubernur Lampung Tantang Nadiem Makarim

Untuk itu Nadiem menekankan agar sekolah di tingkatan ini segera memberlakukan PTM.

Baca juga: Gubernur Lampung: Sampaikan Salam Saya ke Nadiem, Saya Tantang Dia!

"Mereka yang paling butuh tatap muka, dampaknya bisa permanen,” kata Nadiem.

Baca juga: Profil Edy Rahmayadi


Nadiem meminta vaksinasi di Sumut semakin dipercepat agar para murid bisa segera melakukan PTM.

“Kita harus percepat sekolah bisa PTM, termasuk yang swasta. Banyak sekolah swasta yang kesulitan finansial karena orangtua murid banyak yang tidak mau membayar uang sekolah,” ucapnya.

Dia juga mendorong PTM terbatas di Sumut bisa segera meningkat di angka 80 persen.

 

47 persen sekolah di Sumut PTM

Sebelumnya, Gubernur Edy Ramhayadi mengatakan, Pemprov Sumut akan meningkatkan vaksinasi bagi pelajar.

Hal ini penting untuk memperluar pelaksanaan PTM terbatas di Sumut.

Sampai saat ini, sekitar 47 persen sekolah di Sumut telah melakukan PTM, tetapi masih didominasi tingkat SMP dan SMA. Ke depan, SD dan PAUD akan diupayakan untuk melakukan PTM.

“Kita akan upayakan mempercepat vaksinasi untuk pelajar. Sejak kurang lebih tiga bulan lalu kita terus dorong ke pelajar agar PTM semakin luas. SD dan PAUD kita akan pertimbangkan karena anak-anak ini sangat butuh tatap muka di usianya,” kata Edy.

Hingga kini, 22 daerah di Sumut yang berada di Level 3, sembilan daerah Level 2, dan dua daerah Level 1.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, PTM bisa dilakukan daerah di bawah Level 4.


“Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti vaksinasi tenaga pengajar dan pelajar. Belajarnya juga dua kali seminggu dan dua jam per hari, dan tidak diperbolehkan buka kantin. Kita akan dorong sekolah-sekolah untuk memenuhi syarat-syarat PTM,” ucap Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com