Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honor 174 Anggota Satgas Covid-19 Sultra Belum Dibayar, Polisi Periksa Kepala BPBD dan Bendahara

Kompas.com - 25/10/2021, 18:14 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menyelidiki kasus keterlambatan pembayaran honor anggota Satgas Covid-19 setempat.

Tercatat ada 174 anggota Satgas Covid-19 Sultra belum menerima honor selama 6 bulan, mulai dari April hingga September 2021.

Kasubdit Penmas Humas Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan, penyelidikan kasus ini masih terus berlanjut.

Baca juga: 461 Anak di Brebes Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19

Hingga saat ini, ada lima orang yang telah diperiksa penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).

"Sudah lima orang yang kita mintai keterangan, yakni Kepala BPBD dan Bendahara-nya. Tiga orangnya adalah anggota satgas Covid-19 Sultra, dan masih ada lagi yang akan diperiksa," kata Dolfi dihubungi via telepon, Senin (25/10/2021).

Ia menegaskan, penyidik belum meminta BPKP maupun Inspektorat Sultra untuk melakukan audit investigasi atas kerugian negara dari keterlambatan pembayaran honor anggota Satgas Covid-19 tersebut.

"Nanti jika ditemukan adanya indikasi kerugian negara, pasti BPKP atau Inspektorat melakukan audit. Masih ada lagi yang akan dimintai keterangan," terang Dolfi.

Baca juga: Mayat Wanita dengan Luka di Wajah Ditemukan di Muara Sungai Opak Bantul

Sementara itu, salah seorang anggota yang bertugas di sekretariat posko Satgas Covid-19 Sultra mengaku, telah menerima honor untuk 100 hari kerja, sedangkan untuk sisa 72 hari kerja atau 3 bulan lebih belum dicairkan.

" Masih ada penerima honor atau anggota satgas Covid-19 yang belum menandatangi administrasinya," terangnya kepada Kompas.com dikonfirmasi via telpon.

Sebelumnya, petugas Satgas penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyegel posko mereka yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Penyegelan itu dilakukan karena honor anggota Satgas Covid-19 Sultra belum dibayarkan selama enam bulan, mulai dari bulan April hingga September 2021.

Salah satu anggota Satgas Covid-19 Sultra yang tidak ingin disebut namanya, mengungkapkan bahwa mereka akan membuka segel posko setelah honor dibayar.

Tak hanya itu, mereka juga akan melakukan mogok kerja, dan tidak akan melayani masalah Covid-19 di posko tersebut.

“Kami sudah bosan dijanji, padahal semua persyaratan pencairan sudah kami lengkapi. Lantas apa alasannya belum cair,” katanya ditemui di posko satgas Covid-19 Sultra, Senin (11/10/2021). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com