Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siboen, YouTuber Lulusan SD Berpenghasilan Rp 150 Juta, Sempat Dikira Pesugihan

Kompas.com - 25/10/2021, 12:48 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Tak banyak yang mengenal nama Siswanto (38), pria asal Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ini.

Namun orang akan langsung mafhum ketika menyebut nama Siboen. Siboen merupakan nama panggilan populer Siswanto sejak masih kanak-kanak.

Nama itu pula yang kemudian banyak dikenal orang sebagai salah satu YouTuber sukses. Siboen perlahan mulai dikenal orang semenjak merintis Siboen Chanel pada 2017.

Baca juga: Kisah Siboen, YouTuber Lulusan SD Berpenghasilan Capai Rp 150 Juta per Bulan (1)

Berbekal kemampuan sebagai montir sepeda motor di sebuah bengkel kecil, pria lulusan Sekolah Dasar (SD) mulai membuat konten mengenai tutorial perbaikan ringan sepeda motor.

Konten yang dibuat hanya menggunakan ponsel itu rupanya menarik perhatian warganet. Perlahan jumlah subcribernya semakin banyak hingga kini mencapai 1,3 juta subcriber.

Siboen mengatakan, awalnya mencoba perutungan di YouTube dengan membuat konten berisi komedi. Namun, konten tersebut tidak mendapat respons positif dari warganet.

Siboen mulai terpikir membuat konten perbaikan ringan sepeda motor ketika ada salah satu pelanggan yang datang ke bengkel untuk mengganti aki.

Baca juga: Cerita Siboen, YouTuber Berpenghasilan Rp 150 Juta, Sempat Dikira Pesugihan (2)

Saat itu Sibeon tidak bisa mengganti aki karena sepeda motor tersebut merupakan keluaran baru yang tak pernah dipegangnya.

"Yang punya motor bilang 'coba lihat di YouTube'. Kemudian saya melihat tutorialnya di YouTube," kata Siboen ketika ditemui, belum lama ini.

 

Youtuber Siboen Nugroho, warga Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Youtuber Siboen Nugroho, warga Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dari itu, Siboen terinspirasi untuk mengisi channel YouTubenya dengan tutorial memperbaiki sepeda motor.

"Awalnya saya buat tutorial yang mudah seperti mengganti kampas, menambal ban dan lainnya," ujar Siboen.

Dalam perjalanannya, Siboen juga membuat channel YouTube dengan konten yang berbeda. Antara lain, Siboen Misteri, Siboen Vlog, Siboen Viva, Siboen Seven dan lainnya.

Channel-channel tersebut pun memiliki penggemarnya sendiri.

Lantas berapa penghasilan Siboen dari YouTube?

Awalnya tidak seberapa. Namun pada tahun 2019 ia pernah menerima bayaran mencapai Rp 150 juta per bulan.

"Tahun 2019 pernah sampai Rp 150 juta, tapi tahun 2020 mulai turun, terus turun-turun. Sekarang rata-rata per bulan sekitar Rp 50 juta, dari 10 chanel yang saya miliki," ungkap Siboen.

Baca juga: Dituduh Lakukan Pesugihan, Siboen Akhirnya Membuat Kampung YouTuber (3)

Namun di tengah kesuksesannya itu, Siboen mendapat cobaan.

Warga di desanya curiga karena dalam waktu singkat Siboen yang kesehariannya sebagai montir menjadi kaya mendadak.

Bahkan, tak sedikit yang mengira dirinya menjalani ritual pesugihan.

Pasalnya Siboen yang sebelumnya hanya memiliki bengekel kecil, kini dapat membangun bengkel cukup besar. Ia juga mampu membeli rumah, mobil, tanah dan lainnya.

"Tidak ada yang mengatakan langsung saya punya pesugihan, tapi saya merasa seperti itu," kata Siboen.

Ia mengisahkan, saat itu tetangga di sekitar rumah sampai melarang anak-anaknya bermain dengan buah hatinya.

"Anak-anak tetangga lewat depan rumah saya aja enggak boleh. Siboen tukang tambal ban bisa beli rumah sebesar itu, dalam waktu singkat bisa beli sawah, sedangkan usaha saya cuma bengkel," ujar Siboen.

Baca juga: Awalnya Dubing Film India dengan Bahasa Batak, Pengantar Galon Air Sukses Jadi YouTuber

Yang membuat hatinya semakin trenyuh, saat anaknya bertemu dengan teman-temannya, justru mereka disuruh pulang oleh orangtuanya.

"Anak saya enggak boleh main sama anak tentangga, takut dijadikan tumbal (korban pesugihan). Kalau anak saya keluar, disuruh masuk rumah semua anak-anaknya," tutur Siboen.

Berawal dari situlah, Siboen kemudian mengungkapkan profesi barunya sebagai YouTuber.

"Awalnya sebenarnya ingin dirahasiakan, tapi karena sudah mengganggu keluarga, saya akhirnya membuka bahwa saya ini jadi YouTuber," kenang Siboen.

 

Siswanto alias Siboen, youtuber asal Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Siswanto alias Siboen, youtuber asal Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Penjelasan itu ia sampaikan pada sebuah forum rapat yang kebetulan saat itu digelar pemerintah desa.

"Saya datang dan sampaikan, bahwa saya punya usaha di dunia maya, namanya YouTube. Orang kampung saat itu masih buta. Saya menjelaskan namanya YouTube, video apa saja bisa jadi konten," jelas Siboen.

Untuk meyakinkan para warga yang hadir, Siboen mengajak mereka untuk ikut menjadi YouTuber.

Dia ingin membuktikan ucapannya untuk menghindari munculnya masalah sosial yang lebih besar.

"Para ketua RT, tokoh masyarakat, pemuda, kumpul semua," kata Siboen.

Namun saat itu tidak serta merta warga memercayainya. Selang beberapa bulan kemudian, beberapa pemuda desa akhirnya belajar membuat konten YouTube kepada Siboen.

Baca juga: Cerita Pedagang Cilok Beralih Jadi YouTuber, Kini Penghasilannya Rp 10 Juta per Bulan

Semakin hari, semakin banyak pemuda yang turut menjadi YouTuber. Sebagian di antaranya pun mulai mengikuti jejak kesuksesan Siboen.

Di desa yang berjarak sekitar 17 kilometer dari Purwokerto ini, kini terdapat banyak pemuda yang menjadi YouTuber.

Saking banyakanya, warga luar desa menyebutnya desa tersebut sebagai Kampung YouTuber.

"Karena masalah adanya opini saya sukses dan tajir karena pesugihan, maka saya ajak warga desa untuk menjadi YouTuber. Monggo barangkali berkeinginan berusaha di YouTube saya siap membimbing," tutur Siboen.

Siboen mengatakan, total ada 65 orang yang mejadi muridnya pada 2019.

"Namanya seleksi alam, jumlahnya berkurang jadi 33 orang, kemudian berkurang lagi jadi 15 orang," ujar Siboen.

Mereka tidak hanya berasal dari desa setempat, tapi juga dari beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Untuk sukses menjadi YouTuber bukan faktor pendidikan, tapi karena malas, tidak mau kerja keras, banyak mengeluh. Tersisa 15 orang, mereka yang konsisten dan punya potensi," kata Siboen.

Baca juga: Cerita YouTuber Jennie Linando, dari Konten Rujak Viral hingga Mukbang Bareng Ojol, Tembus 595.000 Subscriber

Menurut Siboen, 15 orang tersebut kini hidup dari YouTube. Ada yang menjadikan pembuatan konten YouTube sebagai penghasilan utama, ada juga yang sambilan.

"Subcribernya mereka sudah di atas 100.000 semua. Latar belakang mereka macam-macam, ada kuli bangunan, tukang jahit, tukang las, marbot, korban PHK pabrik di Jakarta, penjual cilok juga," ungkap Siboen.

Konten mereka cukup variatif, seperti memasak, memancing, dan misteri.

"Untuk awal saya arahkan ke konten misteri, live. Setiap malam ke hutan bareng-bareng, dibagi beberapa tim, mereka gantian praktik," kata Sibeon.

Siboen mengarahkan mereka membuat konten misteri, karena lebih mudah untuk memenuhi jam tayang dan mendulang subcriber. Selanjutnya akan diarahkan sesuai minatnya masing-masing.

Siboen sendiri mengaku kemampaunya membuat konten YouTube didapatkan secara otodidak.

Dia belajar berbagai hal tentang YouTube melalui Google.

Baca juga: Kisah Youtuber Situbondo Raih Jutaan dari Bikin Konten Tutorial Furniture hingga Bisa Beli Mobil

Siboen mengaku sanbat bersykur atas kesuksesan yang diraihnya.

"Dulu beli beras saja susah, ngutang setiap hari. Sekarang punya rumah mobil dan enggak pernah kekuangan uang. Yang jelas lebih optimistis melihat masa depan," ujar Siboen.

Lantas apa rencannya selanjutnya setelah meraih kesuskesan sebagai YouTuber?

Selain investasi, Siboen kini mulai merambah bisnis seperti membuat kafe di tengah persawahan.

Rencananya dia juga akan membuka bisnis budidaya rumput untuk pakan ternak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com