BANYUMAS, KOMPAS - Kampung YouTuber, demikian nama yang disematkan untuk Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Di desa yang berjarak sekitar 17 kilometer arah barat daya ibu kota kabupaten di Purwokerto ini, kini terdapat banyak pemuda yang menjadi YouTuber.
Mereka mengikuti jejak Siswanto (38) alias Siboen Nugroho, warga setempat sebagai YouTuber sukses yang pernah mendapat penghasilan mencapai Rp 150 juta.
Siboen mengatakan, awalnya tidak berpikir untuk membuat Kampung YouTuber.
Baca juga: Kisah Siboen, YouTuber Lulusan SD Berpenghasilan Capai Rp 150 Juta per Bulan (1)
Nama tersebut justru disematkan dari orang luar yang melihat fenomena banyaknya YouTuber di desanya.
"Karena masalah adanya opini saya sukses dan tajir karena pesugihan, maka saya ajak warga desa untuk menjadi YouTuber. Monggo barangkali berkeinginan berusaha di Youtube saya siap membimbing," tutur Siboen.
Namun tawaran tersebut tidak serta merta mendapat respons dari warga setempat.
"Awalnya justru anak-anak desa lain yang datang ke saya. Mereka sudah menjadi YouTuber, tapi tidak berhasil," kata Siboen.
Hampir setiap hari, rumah Siboen didatangi para pemuda desa lain untuk belajar membuat konten YouTube.
Perlahan, pemuda desa setempat penasaran dan mulai datang ke rumah untuk belajar membuat konten YouTube.
"Pemuda sini mulai merapat, total 65 orang jadi murid saya waktu tahun 2019. Namanya seleksi alam, jumlahnya berkurang jadi 33 orang, kemudian berkurang lagi jadi 15 orang," ujar Siboen.
Baca juga: Cerita Siboen, YouTuber Berpenghasilan 150 Juta, Sempat Dikira Pesugihan (2)
Mereka tidak hanya berasal dari desa setempat, tapi juga dari beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Untuk sukses menjadi YouTuber bukan faktor pendidikan, tapi karena malas, tidak mau kerja keras, banyak mengeluh. Tersisa 15 orang, mereka yang konsisten dan punya potensi," kata Siboen.