Salin Artikel

Cerita Siboen, YouTuber Lulusan SD Berpenghasilan Rp 150 Juta, Sempat Dikira Pesugihan

Namun orang akan langsung mafhum ketika menyebut nama Siboen. Siboen merupakan nama panggilan populer Siswanto sejak masih kanak-kanak.

Nama itu pula yang kemudian banyak dikenal orang sebagai salah satu YouTuber sukses. Siboen perlahan mulai dikenal orang semenjak merintis Siboen Chanel pada 2017.

Berbekal kemampuan sebagai montir sepeda motor di sebuah bengkel kecil, pria lulusan Sekolah Dasar (SD) mulai membuat konten mengenai tutorial perbaikan ringan sepeda motor.

Konten yang dibuat hanya menggunakan ponsel itu rupanya menarik perhatian warganet. Perlahan jumlah subcribernya semakin banyak hingga kini mencapai 1,3 juta subcriber.

Siboen mengatakan, awalnya mencoba perutungan di YouTube dengan membuat konten berisi komedi. Namun, konten tersebut tidak mendapat respons positif dari warganet.

Siboen mulai terpikir membuat konten perbaikan ringan sepeda motor ketika ada salah satu pelanggan yang datang ke bengkel untuk mengganti aki.

Saat itu Sibeon tidak bisa mengganti aki karena sepeda motor tersebut merupakan keluaran baru yang tak pernah dipegangnya.

"Yang punya motor bilang 'coba lihat di YouTube'. Kemudian saya melihat tutorialnya di YouTube," kata Siboen ketika ditemui, belum lama ini.

"Awalnya saya buat tutorial yang mudah seperti mengganti kampas, menambal ban dan lainnya," ujar Siboen.

Dalam perjalanannya, Siboen juga membuat channel YouTube dengan konten yang berbeda. Antara lain, Siboen Misteri, Siboen Vlog, Siboen Viva, Siboen Seven dan lainnya.

Channel-channel tersebut pun memiliki penggemarnya sendiri.

Lantas berapa penghasilan Siboen dari YouTube?

Awalnya tidak seberapa. Namun pada tahun 2019 ia pernah menerima bayaran mencapai Rp 150 juta per bulan.

"Tahun 2019 pernah sampai Rp 150 juta, tapi tahun 2020 mulai turun, terus turun-turun. Sekarang rata-rata per bulan sekitar Rp 50 juta, dari 10 chanel yang saya miliki," ungkap Siboen.

Namun di tengah kesuksesannya itu, Siboen mendapat cobaan.

Warga di desanya curiga karena dalam waktu singkat Siboen yang kesehariannya sebagai montir menjadi kaya mendadak.

Bahkan, tak sedikit yang mengira dirinya menjalani ritual pesugihan.

Pasalnya Siboen yang sebelumnya hanya memiliki bengekel kecil, kini dapat membangun bengkel cukup besar. Ia juga mampu membeli rumah, mobil, tanah dan lainnya.

"Tidak ada yang mengatakan langsung saya punya pesugihan, tapi saya merasa seperti itu," kata Siboen.

Ia mengisahkan, saat itu tetangga di sekitar rumah sampai melarang anak-anaknya bermain dengan buah hatinya.

"Anak-anak tetangga lewat depan rumah saya aja enggak boleh. Siboen tukang tambal ban bisa beli rumah sebesar itu, dalam waktu singkat bisa beli sawah, sedangkan usaha saya cuma bengkel," ujar Siboen.

Yang membuat hatinya semakin trenyuh, saat anaknya bertemu dengan teman-temannya, justru mereka disuruh pulang oleh orangtuanya.

"Anak saya enggak boleh main sama anak tentangga, takut dijadikan tumbal (korban pesugihan). Kalau anak saya keluar, disuruh masuk rumah semua anak-anaknya," tutur Siboen.

Berawal dari situlah, Siboen kemudian mengungkapkan profesi barunya sebagai YouTuber.

"Awalnya sebenarnya ingin dirahasiakan, tapi karena sudah mengganggu keluarga, saya akhirnya membuka bahwa saya ini jadi YouTuber," kenang Siboen.

"Saya datang dan sampaikan, bahwa saya punya usaha di dunia maya, namanya YouTube. Orang kampung saat itu masih buta. Saya menjelaskan namanya YouTube, video apa saja bisa jadi konten," jelas Siboen.

Untuk meyakinkan para warga yang hadir, Siboen mengajak mereka untuk ikut menjadi YouTuber.

Dia ingin membuktikan ucapannya untuk menghindari munculnya masalah sosial yang lebih besar.

"Para ketua RT, tokoh masyarakat, pemuda, kumpul semua," kata Siboen.

Namun saat itu tidak serta merta warga memercayainya. Selang beberapa bulan kemudian, beberapa pemuda desa akhirnya belajar membuat konten YouTube kepada Siboen.

Semakin hari, semakin banyak pemuda yang turut menjadi YouTuber. Sebagian di antaranya pun mulai mengikuti jejak kesuksesan Siboen.

Di desa yang berjarak sekitar 17 kilometer dari Purwokerto ini, kini terdapat banyak pemuda yang menjadi YouTuber.

Saking banyakanya, warga luar desa menyebutnya desa tersebut sebagai Kampung YouTuber.

"Karena masalah adanya opini saya sukses dan tajir karena pesugihan, maka saya ajak warga desa untuk menjadi YouTuber. Monggo barangkali berkeinginan berusaha di YouTube saya siap membimbing," tutur Siboen.

Siboen mengatakan, total ada 65 orang yang mejadi muridnya pada 2019.

"Namanya seleksi alam, jumlahnya berkurang jadi 33 orang, kemudian berkurang lagi jadi 15 orang," ujar Siboen.

Mereka tidak hanya berasal dari desa setempat, tapi juga dari beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat.

"Untuk sukses menjadi YouTuber bukan faktor pendidikan, tapi karena malas, tidak mau kerja keras, banyak mengeluh. Tersisa 15 orang, mereka yang konsisten dan punya potensi," kata Siboen.

Menurut Siboen, 15 orang tersebut kini hidup dari YouTube. Ada yang menjadikan pembuatan konten YouTube sebagai penghasilan utama, ada juga yang sambilan.

"Subcribernya mereka sudah di atas 100.000 semua. Latar belakang mereka macam-macam, ada kuli bangunan, tukang jahit, tukang las, marbot, korban PHK pabrik di Jakarta, penjual cilok juga," ungkap Siboen.

Konten mereka cukup variatif, seperti memasak, memancing, dan misteri.

"Untuk awal saya arahkan ke konten misteri, live. Setiap malam ke hutan bareng-bareng, dibagi beberapa tim, mereka gantian praktik," kata Sibeon.


Siboen mengarahkan mereka membuat konten misteri, karena lebih mudah untuk memenuhi jam tayang dan mendulang subcriber. Selanjutnya akan diarahkan sesuai minatnya masing-masing.

Siboen sendiri mengaku kemampaunya membuat konten YouTube didapatkan secara otodidak.

Dia belajar berbagai hal tentang YouTube melalui Google.

Siboen mengaku sanbat bersykur atas kesuksesan yang diraihnya.

"Dulu beli beras saja susah, ngutang setiap hari. Sekarang punya rumah mobil dan enggak pernah kekuangan uang. Yang jelas lebih optimistis melihat masa depan," ujar Siboen.

Lantas apa rencannya selanjutnya setelah meraih kesuskesan sebagai YouTuber?

Selain investasi, Siboen kini mulai merambah bisnis seperti membuat kafe di tengah persawahan.

Rencananya dia juga akan membuka bisnis budidaya rumput untuk pakan ternak.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/25/124802478/cerita-siboen-youtuber-lulusan-sd-berpenghasilan-rp-150-juta-sempat-dikira

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke