Untuk mendukung profesi barunya sebagai Youtuber, Angger pun menyulap ladang miliknya yang tak terlalu luas menjadi studio alam. Ladang tersebut hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.
Ladang itu ditanami berbagai macam sayuran untuk keperluan pembuatan konten. Di lokasi itu pula ia mengambil video proses memasak dan makan bersama.
"Kadang saya mencari bahan ke kebun orang, kemudian memasak di sini. Dulu sempat juga memasak di pinggir sungai, tapi ibu sudah tidak kuat jalan jauh," ujar Angger.
Baca juga: Cerita YouTuber Pak Bhabin Herman Buat Konten karena Hobi, Tujuannya Edukasi
Angger bersama istrinya mengaku sangat bersyukur, meski penambahan jumlah subcriber berjalan lambat, penghasilan dari Youtube lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
"Sekarang rata-rata saya dapat Rp 10 juta per bulan, kadang lebih, kadang juga kurang. Sebagian uangnya saya pakai untuk investasi tanah," kata Angger malu-malu.
Angger juga memiliki banyak penggemar.
"Kadang ada subcriber yang kalau ketemu tiba-tiba minta foto, awalnya saya malah kaget," ujar Angger.
Namun ada pula yang tidak menyukai kontennya.
"Kalau ada haters kita cuekin aja, kadang malah saya kasih love komenatarnya," kata Angger.
Angger mengaku tak menyangka akan menjadi seorang YouYuber.
Angger menceritakan, sejak kecil terbiasa hidup susah. Ia tinggal bersama kakek dan neneknya di pinggir hutan.
Ia juga terpaksa putus sekolah saat duduk di bangku kelas 3 SD, karena tak punya biaya.
Baca juga: Bersama Istri asal Prancis, YouTuber Indra Budiman Raih Jutaan Rupiah dari Konten Begini di Lombok
Angger kemudian menjadi penggembala kerbau sambil membantu kakek dan neneknya, termasuk memasak.
Setelah dewasa Angger sempat menjadi penyiar radio amatir di desanya. Ia siaran membawakan acara dangdut selama kurang lebih lima tahun.
Tarinah pun kini mulai mengikuti jejak kesuksesan Angger.
Tarinah mulai merintis channel sendiri dengan nama Mawar Mukbang dan Mawar KSG.
"Kontennya isinya makan buah, nasi dan lainnya," tutur Tarinah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.