KOMPAS.com - Dua video dari orangtua DPO anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulwesi Tengah, viral di media sosial.
Video pertama dibuat oleh A, ibu kandung dari Achmad Gozali alias Ahmad Panjang. Dan video yang kedua dibuat oleh ayah dari Hamzah H Abidin alias Nae alias Galih.
Gozali dan Hamzah adalah dua dari empat anggota MIT yang menjadi DPO.
Mereka menjadi DPO setelah pimpinannya, Ali Kalora dan pengawalnya, Jaka Ramadhan tewas dalam kontak senjata di Parigi Moutong pada 18 September 2021.
Baca juga: Beredar Lagi Video Orangtua DPO Teroris Poso Minta Anaknya Pulang
Di video berdurasi 27 detik tersebut, A tampak memohon sembari menangis menyebut anaknya. Sang anak adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
"Nak, kamu di mana nak? Mau sekali ketemu dengan kamu nak. Pulang dulu kamu kemari nak, lihat ibu, rindu sekali sama kamu nak," kata A.
"Ku sayang kamu nak, ku sayang. Ibu juga mau kamu ketemu sama anak istrimu nak, ibu kasian dengan anak istrimu," ucap A.
Baca juga: Beredar Video Ibu DPO MIT Poso Memohon Anaknya Pulang
Di video tersebut terlihat seorang pria menggunakan kopiah putih bebicara dalam bahasa Bima, Nusa Tenggara Barat.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, pria tua itu meminta agar anaknya, Hamzah segera menemui ayahnya yang sudah tua dan tak lagi mampu mencari nafkah.
“Hamzah, pulang sudah. Bapakmu ini sudah tidak kuat lagi. Saat ini, Bapak lagi sakit. Pulang, datang ke rumah, bantu Bapak yang sudah tidak bisa bepergian lagi dan mencari makan,” kata pria tersebut di dalam video.
Sambil memohon, sang Ayah terus membujuk agar Hamzah segera pulang.
"Saya sekarang sakit, sudah tidak bisa naik turun di rumah panggung ini. Mari pulang, Nak, bantu Bapakmu ini berkebun," kata pria tersebut.
Baca juga: Basri, Eks Pemimpin MIT di Poso Ucapkan Ikrar Setia kepada NKRI
Menurut dia, orangtua berkopiah yang ada di dalam video tersebut diduga adalah orangtua dari DPO teroris Poso.
Namun, menurutnya ada 2 DPO teroris Poso yang menggunakan nama Hamzah.
“Iya benar, telah beredar video dengan durasi 45 detik, harapan orangtua Hamzah, salah seorang teroris di Poso. Jadi ada 2 DPO bernama Hamzah. Masing-masing adalah Hamzah H Abidin alias Nae alias Galuh, dan Askar alias Jaid alias Hamzah alias Pak Guru,” kata Bronto Budiyono saat dikonfirmasi di Poso, Minggu (24/10/2021).
Baca juga: Operasi Madago Raya Diperpanjang,1.500 Personel Dilibatkan Buru Sisa DPO MIT
Menurutnya dia, video kali ini adalah video yang kedua karena sebelumnya, keluarga salah satu DPO teroris juga membuat video dan meminta agar buronan terduga teroris itu dapat pulang.
"Ini adalah video yang kedua. Sebelumnya juga telah beredar sebuah video dari seorang perempuan tua yang diyakini Ibu kandung dari DPO Ahmad Panjang, juga meminta pulang untuk menemuinya bersama keluarganya," kata Bronto.
Baca juga: Kapolri Datang ke Poso Minta Sisa Anggota MIT Terus Dikejar
Selain Ahmad Panjang dan Hamzah, polisi juga mengimbau anggota MIT lain yang masih bersembunyi di hutan Poso, Sulawesi Tengah, untuk menyerahkan diri.
Imbauan itu, kata Bronto, akan terus digencarkan agar tidak ada lagi korban jiwa dalam Operasi Madago Raya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mansur | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Abba Gabrillin)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.