Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu 2 Bocah Dideportasi Malaysia, Ditinggal Ibu Sejak Kecil, Ayah Meninggal dalam Tahanan Imigrasi

Kompas.com - 22/10/2021, 18:13 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

‘’Orang bilang ayahku meninggal sekitar pukul tujuh pagi. Adikku menangis terus, aku peluk dia dan minta jangan menangis terus,’’sambung Khairil.

Baca juga: Teror Pinjol Ilegal di Solo, meski Tak Pinjam Uang, Korban Tetap Ditagih

Meski berusia 8 tahun, Khairil cukup lancar dalam menceritakan kisahnya. Padahal ia dan adiknya belum pernah bersekolah dan sama sekali belum bisa membaca ataupun menulis.

Cerita yang dituturkannya juga sama persis dengan laporan dari Konsulat RI di Tawau Malaysia, bahwa Aris Bin Saing meninggal pada 25 September 2021 di Hospital Tawau sekitar pukul 07.50 waktu setempat.

Dalam surat tersebut dijelaskan, sebab kematian Aris adalah cardiogen shock secondary to stemi atau dengan kata lain, syok yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

‘’Ayah sakit paru-paru, jadi alat pernafasannya terganggu, itu yang buat meninggal,’’kata Khairil polos.

Sempat kirim uang 3000 RM ke kampung

 

Kepala DP3A Nunukan Faridah Aryani mengatakan, kedua bocah malang tersebut saat ini dalam asuhan Yayasan Aisiyah Ruhama.

Sejauh ini, DP3A Nunukan belum memiliki bangunan yang layak untuk anak dengan kasus kasus seperti ini, sehingga Pemkab Nunukan menjalin kerja sama dengan panti asuhan untuk menampung dan memberikan konseling dan bimbingan psikologi.

‘’Kami berikan mereka suasana baru. Tidak elok kalau anak usia segitu dengan kondisi yang dalam artian mengguncang jiwanya karena ditinggal pergi ibunya sejak kecil. Mereka korban broken home dan dibesarkan ayahnya, tapi justru ayahnya yang selama ini menjadi pelindung mereka meninggal dunia dalam penampungan,’’katanya prihatin.

Baca juga: Hari Santri, Ganjar Ngantor Pakai Sarung, ASN Jateng Wajib Berpakaian Ala Santri

Dari beberapa penuturan dan laporan yang diterima DP3A Nunukan, Aris selama ini bekerja keras demi membesarkan kedua anaknya.

Ia juga sudah merencanakan agar keduanya bersekolah di Indonesia, yang merupakan negara asal mereka.

Sayangnya saat akan melaksanakan niatnya untuk menyekolahkan anaknya di kampung halaman, ia tertangkap aparat Malaysia dan meninggal dunia di penampungan.

‘’Almarhum bahkan sudah mengirimkan uang ke neneknya sekitar 3.000 ringgit untuk keperluan bersekolah anaknya. Tapi ajal tidak ada yang tahu, semoga anak anaknya bisa menggapai cita citanya yang katanya ingin menjadi askar atau tentara,’’tambahnya.

DP3A Nunukan juga sudah menjalin komunikasi dengan pihak keluarga si bocah yang ada di Sulawesi Selatan.

Lewat video call mereka meminta izin untuk memulihkan kondisi psikis kedua bocah dan meminta pengertian dari pihak keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Regional
Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Regional
Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Regional
Duduk Perkara Hoaks ODGJ 'Dijual' Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Duduk Perkara Hoaks ODGJ "Dijual" Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Regional
Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Regional
Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Regional
Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Regional
Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Jadi Penyusun Ulang Buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil”, Mba Ita: Komitmen untuk Tangani Stunting

Jadi Penyusun Ulang Buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil”, Mba Ita: Komitmen untuk Tangani Stunting

Regional
Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Regional
Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Regional
Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

Regional
Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com