Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2021, 20:20 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Provinsi Papua Burhani mengapresiasi sembilan pemerintah daerah (pemda) di Papua yang mendapatkan prestasi opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Atas capaian itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan plakat penghargaan dan piagam penghargaan kepada sembilan pemda di Papua yang mendapatkan opini WTP dari BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2020 di Gedung Negara, Kota Jayapura, Senin (18/10/2021).

“Masih ada 12 Pemda yang belum meraih opini WTP. Harapannya penghargaan ini dapat memotivasi 12 Pemda tersebut untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan atas laporan keuangannya,” ujar Burhani.

Burhani menyerahkan langsung piagam dan plakat penghargaan tersebut kepada Gubernur Papua Lukas Enembe dan 17 kepala daerah di Papua.

Baca juga: PON XX 2021 Lancar, Apresiasi untuk Menpora dan Papua

Dia menyebutkan, pemda-pemda yang lain diharapkan melakukan implementasi kebijakan pemerintah secara baik dan benar, sehingga nantinya mereka bisa memperoleh WTP.

Burhani menambahkan, pencapaian WTP tersebut harus dibarengi pula dengan kualitas. Jika tidak, bukan tak mungkin pada tahun mendatang bisa turun kembali menjadi Wajar dengan Pengecualian (WDP).

Untuk itu, dia mengingatkan agar pencapaian tersebut tidak sekadar ajang mencari piagam atau plakat penghargaan, tetapi harus dibarengi WTP yang berkualitas.

“Mudah-mudahan ini menjadi pemicu pemda lain untuk lebih meningkatkan pengelolaan keuangannya yang transparan dan akuntabel,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Adapun, sembilan daerah penerima opini WTP lima kali berturut tersebut, yakni Pemerintah Provinsi Papua, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Asmat, Jayawijaya, Merauke, Mimika, Kepulauan Yapen, dan Kabupaten Nabire.

Baca juga: IMF Pangkas Lagi Ekonomi RI, Kemenkeu: Pemerintah Waspadai Risiko Global

Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe menuturkan, penghargaan yang diterima 9 pemda di Papua merupakan buah dari kerja keras untuk meningkatkan kualitas layanan publik, serta tata kelola pemerintahan.

Penghargaan ini tentunya menjadi pemacu serta pengingat bagi pemda untuk terus mengedepankan kepentingan publik melalui peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan serta inovasi berkelanjutan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Yalimo, Isak Yando, usai menerima penghargaan itu menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Yalimo telah memperoleh opini WTP dari BPK sebanyak tiga kali berturut-turut.

Dia pun optimis, pihaknya ke \]depan bisa mengikuti jejak pemda lain yang telah lima kali berturut-turut mendapat opini WTP.

Opini WTP ini kami peroleh dengan perjuangan yang berdarah-darah. Walaupun situasi di Yalimo tidak begitu mendukung, namun pemerintah tetap menegakan aturan dan administrasi. Tetap kami pertahankan mendapat opini WTP. Pemerintah komitmen jangan sampai turun ke WDP lagi,” tegasnya.

Baca juga: Resmi, Pemprov Papua Tutup Pelabuhan dan Perketat Bandara

Pada kesempatan tersebut, Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda yang juga menerima penghargaan menyampaikan, Puncak Jaya menjadi salah satu daerah tersulit di Papua karena selama ini dikenal sebagai daerah rawan gangguan keamanan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com