BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kota Blitar meyakini, 100 persen warga akan bersedia mengikuti vaksinasi Covid-19 agar kekebalan kelompok dapat tercapai.
Keyakinan itu didasarkan pada semakin meluasnya penggunaan aplikasi PeduliLindungi di setiap pintu masuk fasilitas umum.
Baca juga: Tersisa 3 Pasien Covid-19 di Tempat Isoter Kota Blitar, Terendah sejak Awal Agustus
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Blitar Dharma Setiawan mengatakan, sejak beberapa waktu terakhir, motivasi warga datang ke fasilitas vaksinasi bukan hanya untuk melindungi diri dari Covid-19.
Warga Kota Blitar dari "kelompok lapisan akhir" yang belum divaksin, ujarnya, akhirnya mulai bersedia mendatangi fasilitas vaksinasi karena ingin tetap dapat mengakses berbagai fasilitas layanan umum.
"Sehingga mereka mau tidak mau harus divaksin. Kalau enggak divaksin tidak bisa datang ke layanan umum. Akan tertutup mereka kan," ujar Dharma ditemui di kantornya, Senin (18/10/2021).
Baca juga: Hari ke-13 Uji Coba PPKM Level 1 di Blitar, Satgas Covid-19 Gelar Operasi Yustisi
Dharma mengungkapkan, kesimpulan itu didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan tim vaksinasi kepada warga Kota Blitar yang bersedia divaksin pada pekan-pekan terakhir.
Banyak warga yang sebelumnya enggan mengikuti vaksinasi namun kini bersedia divaksin karena penerapan aplikasi PeduliLindungi sudah semakin luas.
Aplikasi PeduliLindungi, kata dia, kini dipersyaratkan di semua kantor pemerintahan, tempat wisata, mal, dan bahkan di ruang-ruang publik lainnya.
Melihat adanya fakta itu, Satgas Covid-19 merasa lebih yakin lagi bahwa seluruh warga Kota Blitar akan tervaksin dalam waktu dekat.
Target vaksinasi 100 persen populasi, kata dia, kini banyak disarankan oleh kalangan ahli epidemiologi jika suatu daerah hendak mendapatkan kondisi kekebalan kelompok (herd immunity).
Baca juga: Tiba di Blitar, Sandiaga Uno Sempatkan Lari Pagi di Pinggir Pantai
Dengan populasi sebanyak sekitar 150.000 jiwa, penduduk usia 12 tahun ke atas yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar sebanyak 115.850 jiwa.
Dari jumlah sasaran itu, hingga Sabtu (16/10/2021), tercatat 103,8 persen sudah disuntik vaksin dosis pertama dan 71,63 persen dosis kedua.
Meskipun suntikan dosis pertama sudah lebih dari 100 persen, namun diperkirakan masih terdapat setidaknya 7.000 warga dari total sasaran yang belum divaksin sama sekali.
Baca juga: Curhat Peternak di Blitar: Harga Telur Stabil Rendah, Jagung Mendekati Rp 6.000 Per Kilogram
Hal itu terjadi karena data warga yang divaksin di fasilitas kesehatan di Kota Blitar tidak semuanya merupakan warga Kota Blitar, meski hal tersebut tetap dilaporkan sebagai hasil capaian vaksinasi oleh Satgas Covid-19 Kota Blitar.
Menurut Satgas Covid-19, tidak mudah mengetahui berapa jumlah pasti warga Kota Blitar yang sudah divaksin dan yang belum.
Sebab, Satgas Covid-19 tidak dapat mengakses data tersebut di sistem data KPCPEN dengan pemilahan berdasarkan domisili.
Meski demikian, Satgas Covid-19 memperkirakan ada sekitar 7.000 warga yang belum divaksin yang sebagian besar merupakan kelompok warga yang enggan divaksin.
"Tapi jumlah perkiraan itu harus kami buktikan. Dan sudah mulai berjalan pihak kelurahan melakukan pendataan door to door warga yang belum divaksin," ujarnya.
Baca juga: Terima Sertifikat Bersih Narkoba, Kalapas Blitar: Warga Binaan Kami Sehat dan Bersih
Pihaknya pun mulai melakukan pendekatan ke masyarakat menindaklanjuti kelompok warga yang enggan divaksin atau bahkan menolak vaksin.
"Akhir pekan lalu kami lakukan FGD (forum discussion group) dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat. Kami juga dengarkan masukan dari para tokoh masyarakat ini," kata dia.
Pemerintah berharap mereka akan segera menyadari perlunya vaksin untuk kepentingan bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.