Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi PeduliLindungi Tersebar di Fasilitas Umum, Satgas Yakin Cakupan Vaksin di Blitar Bisa 100 Persen

Kompas.com - 18/10/2021, 14:53 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kota Blitar meyakini, 100 persen warga akan bersedia mengikuti vaksinasi Covid-19 agar kekebalan kelompok dapat tercapai.

Keyakinan itu didasarkan pada semakin meluasnya penggunaan aplikasi PeduliLindungi di setiap pintu masuk fasilitas umum.

Baca juga: Tersisa 3 Pasien Covid-19 di Tempat Isoter Kota Blitar, Terendah sejak Awal Agustus

Motivasi mengakses layanan umum

Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Blitar Dharma Setiawan mengatakan, sejak beberapa waktu terakhir, motivasi warga datang ke fasilitas vaksinasi bukan hanya untuk melindungi diri dari Covid-19.

Warga Kota Blitar dari "kelompok lapisan akhir" yang belum divaksin, ujarnya, akhirnya mulai bersedia mendatangi fasilitas vaksinasi karena ingin tetap dapat mengakses berbagai fasilitas layanan umum.

"Sehingga mereka mau tidak mau harus divaksin. Kalau enggak divaksin tidak bisa datang ke layanan umum. Akan tertutup mereka kan," ujar Dharma ditemui di kantornya, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Hari ke-13 Uji Coba PPKM Level 1 di Blitar, Satgas Covid-19 Gelar Operasi Yustisi

Dharma mengungkapkan, kesimpulan itu didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan tim vaksinasi kepada warga Kota Blitar yang bersedia divaksin pada pekan-pekan terakhir.

Banyak warga yang sebelumnya enggan mengikuti vaksinasi namun kini bersedia divaksin karena penerapan aplikasi PeduliLindungi sudah semakin luas.

Aplikasi PeduliLindungi, kata dia, kini dipersyaratkan di semua kantor pemerintahan, tempat wisata, mal, dan bahkan di ruang-ruang publik lainnya.

Melihat adanya fakta itu, Satgas Covid-19 merasa lebih yakin lagi bahwa seluruh warga Kota Blitar akan tervaksin dalam waktu dekat.

Target vaksinasi 100 persen populasi, kata dia, kini banyak disarankan oleh kalangan ahli epidemiologi jika suatu daerah hendak mendapatkan kondisi kekebalan kelompok (herd immunity).

Baca juga: Tiba di Blitar, Sandiaga Uno Sempatkan Lari Pagi di Pinggir Pantai

 

Ilustrasi vaksinasi sebagai syarat perjalanan.DOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi vaksinasi sebagai syarat perjalanan.
Kelurahan sisir warga belum tervaksin

Dengan populasi sebanyak sekitar 150.000 jiwa, penduduk usia 12 tahun ke atas yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar sebanyak 115.850 jiwa.

Dari jumlah sasaran itu, hingga Sabtu (16/10/2021), tercatat 103,8 persen sudah disuntik vaksin dosis pertama dan 71,63 persen dosis kedua.

Meskipun suntikan dosis pertama sudah lebih dari 100 persen, namun diperkirakan masih terdapat setidaknya 7.000 warga dari total sasaran yang belum divaksin sama sekali.

Baca juga: Curhat Peternak di Blitar: Harga Telur Stabil Rendah, Jagung Mendekati Rp 6.000 Per Kilogram

Hal itu terjadi karena data warga yang divaksin di fasilitas kesehatan di Kota Blitar tidak semuanya merupakan warga Kota Blitar, meski hal tersebut tetap dilaporkan sebagai hasil capaian vaksinasi oleh Satgas Covid-19 Kota Blitar.

Menurut Satgas Covid-19, tidak mudah mengetahui berapa jumlah pasti warga Kota Blitar yang sudah divaksin dan yang belum.

Sebab, Satgas Covid-19 tidak dapat mengakses data tersebut di sistem data KPCPEN dengan pemilahan berdasarkan domisili.

Meski demikian, Satgas Covid-19 memperkirakan ada sekitar 7.000 warga yang belum divaksin yang sebagian besar merupakan kelompok warga yang enggan divaksin.

"Tapi jumlah perkiraan itu harus kami buktikan. Dan sudah mulai berjalan pihak kelurahan melakukan pendataan door to door warga yang belum divaksin," ujarnya.

Baca juga: Terima Sertifikat Bersih Narkoba, Kalapas Blitar: Warga Binaan Kami Sehat dan Bersih

Pihaknya pun mulai melakukan pendekatan ke masyarakat menindaklanjuti kelompok warga yang enggan divaksin atau bahkan menolak vaksin.

"Akhir pekan lalu kami lakukan FGD (forum discussion group) dengan mengundang tokoh-tokoh masyarakat. Kami juga dengarkan masukan dari para tokoh masyarakat ini," kata dia.

Pemerintah berharap mereka akan segera menyadari perlunya vaksin untuk kepentingan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com