Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Binatang di Jateng dan DIY Buka Donasi untuk Pakan Satwa

Kompas.com - 17/10/2021, 11:38 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Forum Kerja Sama Kebun Binatang dan Akuaria (FKKBA) Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta menggalang donasi untuk pelestarian satwa.

Ketua FKKBA Junjung mengatakan, donasi akan diberikan kepada pengelola kebun binatang, lembaga konservasi dan penangkaran yang terdampak akibat penutupan selama pandemi Covid-19.

"Kami menggalang donasi karena ada beberapa (kebun binatang) yang perlu dibantu," kata Junjung di Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi, Anak-anak Boleh Masuk

Donasi dapat disalurkan melalui rekening BRI 2034.01.000309.30.2 atas nama FKKBA.

"Kami memang berjuang untuk pelestarian. Siapa lagi kalau bukan kita-kita lagi yang melestarikan. Diharapkan satwa itu tetap langgeng, lestari, sehingga anak cucu kita bisa tetap melihatnya," ujar Junjung.

Direktur Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas Banjarnegara Lulut Yektiadi mengatakan, penutupan tempat wisata sempat mengakibatkan pembayaran pakan satwa kepada pihak ketiga terganggu.

"Kami menunda pembayaran, karena memang uangnya belum komplet. Kalau pengunjung tidak ada yang masuk, berarti tidak ada pemasukan sama sekali," kata Lulut.

Baca juga: Sejarah Taman Ismail Marzuki, Tempati Area Bekas Kebun Binatang Cikini

Lulut mengatakan, biaya operasional kebun binatang sekitar Rp 250 juta hingga Rp 300 juta per bulan.

Hampir separuhnya digunakan untuk pembelian pakan bagi 200 ekor satwa dari berbagai jenis.

Hal senada disampaikan Direktur Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, Bimo Wahyu Widodo.

Setiap bulan, menurut Bimo, kebun binatang memerlukan biaya operasional sebesar Rp 330 juta.

Baca juga: Viral, Video Harimau Berbadan Kurus Makan Rumput di Kebun Binatang Medan, Ini Penjelasannya

Dia mengatakan, untuk operasional sebagian dibantu Pemerintah Kota Surakarta.

Untuk menutup kekurangannya, ia menggandeng beberapa perusahaan untuk menjadi orangtua asuh satwa.

"Kalau menjerit, semuanya menjerit, tapi FKKBA tetap komitmen bagaimana pun caranya kondisi satwa sehat dan lestari, karena itu titipan negara," kata Bimo.

Sementara itu, Pembina FKKBA sekaligus Direktur Utama Gembira Loka Yogyakarta KMT A Tirtodiprodjo mendorong pengelola kebun binatang untuk berinovasi agar dapat bertahan di masa pandemi ini.

"Di Gembira Loka, per bulan biaya operasionalnya mencapai Rp 400 juta. Misalnya di Gembira Loka, dibuka juga wisata memakai sepeda bagi pengunjung. Selain itu, pakan juga perlu divariasi supaya dapat menghemat pengeluaran," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com