CILACAP, KOMPAS.com - Siang itu beberapa wanita paruh baya tengah berkumpul di teras sebuah rumah non-permanen sekaligus warung yang berdiri di dekat hamparan tambak.
Ketika didatangi wartawan mereka sangat ramah. Sambil berbincang satu di antara mereka sesekali terlihat asyik memainkan ponsel pintar di tangannya.
Sementara di dalam rumah, tampak sebuah televisi tabung berukuran 14 inchi.
Barang-barang elektronik tersebut belum lama bisa dinikmati mereka.
Baca juga: Kemudikan Bus Listrik yang Diberikan ke UGM, Airlangga: Saya Terakhir Nyopir 20 Tahun Lalu...
Empat tahun lalu, listrik menjadi sesuatu yang langka di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kala itu penerangan pada malam hari di dusun yang terletak di antara gugusan pulau di Laguna Segara Anakan Cilacap ini hanya mengandalkan lampu minyak.
Dusun yang dihuni sekitar 74 kepala keluarga (KK) atau sekitar 202 jiwa ini seperti terisolasi dari dunia luar.
Untuk menjangkau dusun tersebut, harus menggunakan perahu. Dari Dermaga Sleko Cilacap memerlukan waktu tempuh sekitar dua jam menyusuri hutan mangrove.
Seiring berjalannya waktu, warga dusun tersebut kini dapat menikmati listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) bantuan PT Kilang Pertamina International (KPI) Unit Cilacap.
Salah satu warga setempat, Saman (41) mengungkapkan, kondisi saat ini berbeda 180 derajat ketika kali pertama datang ke dusun tersebut pada tahun 1998 silam.
Pria asli Bekasi ini mengatakan, saat itu tidak sama sekali sumber listrik di dusun yang berada di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusakambangan ini.
"Alhamdulillah sekarang bisa menikmati listrik. Saya dulu ngikut orangtua, kakak saya yang pertama ke sini mengelola tambak, lalu mengajak orangtua, saya masih remaja waktu itu," kata pria yang kini juga menjadi petambak udang dan bandeng ini.
Saman mengaku, kini sangat bersyukur dengan adanya PLTH yang didirikan pada tahun 2018.
Selain bisa menggunakan barang-barang elektronik, anak-anak Saman juga dapat dengan leluasa belajar ketika malam tiba.
"Alhamdulillah anak saya sekarang bisa belajar malam hari. Tiga tahun lalu, sebelum ada PLTH kalau mengerjakan PR harus siang hari, karena kalau malam gelap," kenang Saman, baru-baru ini.