Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tiga Sumur Minyak Ilegal Meledak di Muba, Ini Penjelasan Kapolres

Kompas.com - 13/10/2021, 21:11 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MUBA, KOMPAS.com - Operasi penutupan 1.000 sumur minyak ilegal di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan yang berlangsung sejak satu bulan terakhir diduga menjadi pemicu para pelaku ilegal drilling untuk melakukan penutupan sendiri.

Hal itu terlihat dari meledaknya tiga sumur minyak ilegal di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa yang berlangsung sejak Senin (11/10/2021).

Baca juga: Soal 3 Sumur Minyak Ilegal Meledak di Muba, Gubernur Sumsel: Sudah Saya Ingatkan Terus...

Kapolres Muba AKBP Alamsyah Palupesy mengatakan, dugaan meledaknya sumur minyak ilegal itu muncul setelah mereka mendapatkan satu orang operator alat berat yang ikut terbakar.

Operator itu, kata Alamsyah, bermaksud hendak menutup sumur minyak ilegal tersebut karena takut ditindak oleh polisi.

Baca juga: Tiga Sumur Minyak Ilegal Meledak di Muba

Namun, cara penutupan yang salah membuat sumur menjadi meledak hingga mengeluarkan gas.

“Operator itu terbakar karena memang tekanan gas (di lokasi kebakaran) sangat luar biasa. Operator ini sekarang masih dirawat di rumah sakit dan akan kita mintai keterangan, korban jiwa tidak ada hanya korban luka bakar saja,” kata Alamsyah usai mengelar rapat Forum Group Diskusi (FGD) bersama Bupati dan Gubernur Sumsel serta kementerian tekait ilegal driling di Kabupaten Muba, Rabu (13/10/2021).

Alamsyah menjelaskan, lokasi kebakaran saat ini telah dijaga petugas untuk mencegah adanya korban jiwa dari kejadian tersebut.

Saat ini, tekanan gas di sumur minyak ilegal itu masih sangat tinggi sehingga api sangat sulit dipadamkan.

Untuk mengatasi hal tersebut, mereka pun telah meminta bantuan kepada Pertamina agar api segera dapat dipadamkan.

“Tekanan gasnya sangat tinggi ini butuh orang profesional untuk memadamkan api tersebut. Kita sudah koordinasi dengan Pertamina, dan Insya Allah sedang diteliti bagaimana harus dilakukan pemadaman api tersebut,” ujarnya.

 

Efek dari operasi pentupan sumur minyak ilegal di Kabupaten Muba, menurut Alamsyah, telah berdampak cukup baik.

Adapun pada kawasan Kecamatan Bayung Lencir sebagian warga sudah menutup secara mandiri sumur ilegal milik mereka karena takut berhadapan dengan hukum.

“Mereka juga takut dari kegiatan (penutupan) yang kita lakukan, namun ya ke depannya butuh tenaga ahli dalam penutupan ini. Jangan sampai ditutup menimbulkan bencana,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tiga sumur minyak ilegal yang berada di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan meledak, Senin (11/10/2021).

Akibatnya, kepulan asap hitam membumbung tinggi di lokasi kebakaran sumur minyak ilegal tersebut.

Pejabat (PJ) Kepala Desa Keban I, Alen saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

“Asapnya memang besar, lokasi (sumur minyak) berdekatan di tiga titik. Memang semuanya (sumur minyak) ilegal, kami dari desa belum begitu jelas masalah (korban) yang meninggal,” kata Alen melalui sambungan telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com