Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Ground Zero" di Jalan Legian Kuta, Monumen Kemanusiaan untuk Mengenang Tragedi Bom Bali I

Kompas.com - 12/10/2021, 10:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ground Zero adalah monumen yang di bangun di Jalan Legian Kuta, Bali untuk mengenang tragedi Bom Bali pada yang meledak pada 12 Oktober 2002.

Tragedi tersebut menewaskan 202 orang dari 22 negara dan 324 orang menderita luka serius.

Oleh pemerintah setempat monumen tersebut diberi nama Monumen Panca Benua. Namun oleh wisatawan asing, monumen tersebut dikenal dengan nama Ground Zero Monument.

Monumen itu dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Badung sesuai dengan Keputusan Bupati Badung No 771 Tahun 2003 tanggal 7 Juli 2003.

Baca juga: Kilas Balik Bom Bali 2002, 19 Tahun Silam Ledakan Dahsyat Guncang Kuta dan Denpasar

Monumen itu dibangun sebagai tanda kebangkitan Bali serta mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian umat manusia di dunia, serta hormat menghormati.

Bangunan diresmikan pada 12 Oktober 2004 ketika Bupati Badung dijabat AA Ngurah Oka Ratmadi.

Di monumen tersebut terdapat berbagai unsur seperti altar, prasasti, tiang bendera, kayonan, tugu, tri kona nemu gelang, dan kolam.

Baca juga: 19 Tahun Tragedi Bom Bali 2002: Aksi Terorisme Tak Boleh Terulang Kembali

Monumen Bom Bali di Jalan Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. KOMPAS.com/Ach. Fawaidi Monumen Bom Bali di Jalan Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Altar berarti sebagai tempat sesaji dalam memberi penghormatan. Prasasti memuat seluruh nama korban dan tiang bendera menjadi penanda asal negara seluruh korban.

Selain itu ada kayonan (ukiran seperti gunungan dalam pewayangan) yang memiliki makna segala kehendak yang seharusnya dikendalikan.

Kayonan seperti daun putih kayu besar sebagai simbol alam semesta dan isinya yang ada sepotong prasasti di bagian bawah yang memuat daftar semua korban meninggal dan kebangsaan mereka dalam tragedi itu.

Baca juga: Kisah Joko Suroso, Mantan Napiter Bom Bali II, Kini Disibukkan Berkebun Melon

Ada juga tri kona nemu gelang yakni tembok berbentuk setengah lingkaran seperti gelang sebanyak tiga posisi sebagi simbol kehidupan.

Sedangkan kolam yang berada di tengah itu berbentuk bulat dengan sembilan air mancur sebagai simbol kumbanda (roh).

Monumen tersebut dibangun dengan harapan mampu memancarkan kedamaian dan perdamaian ke seluruh penjuru mata angin.

Jalan Legian Kuta sendiri adalah salah satu pusat kehidupan malam di Bali. Di sepanjang jalan tersebut banyak terdapat bar, diskotik, restoran, dan hotel.

Baca juga: Kisah Bang Jack, Eks Napiter Perakit Bom Bali 1 yang Kini Sukses Jualan Soto

Sejumlah melintas di kawasan Monumen Bom Bali, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020). Kawasan wisata yang biasanya ramai dan padat kendaraan saat ini menjadi lebih lengang setelah adanya edaran Pemprov Bali agar masyarakat melakukan aktivitas di rumah dan menerapkan Social Distancing atau menjaga jarak untuk pencegahan penyebaran COVID-19.ANTARA FOTO/NYOMAN HENDRA WIBOWO Sejumlah melintas di kawasan Monumen Bom Bali, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020). Kawasan wisata yang biasanya ramai dan padat kendaraan saat ini menjadi lebih lengang setelah adanya edaran Pemprov Bali agar masyarakat melakukan aktivitas di rumah dan menerapkan Social Distancing atau menjaga jarak untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Lokasi Monumen Ground Zero dibangun di atas Paddy's Pub yang menjadi lokasi peledakan bom tahun 2002.

Saat ini Paddy's Pun masih beroperasi dan dikenal dengan nama Paddy's Reload. Lokasinya pindah di depan Monumen Panca Benua.

Walaupun dibangun untuk mengenang tragedi Bom Bali, monumen tersebut menjadi salah satu destinasi wisata di Bali.

Ground Zero dapat dicapai hanya sekitar 7 km atau 26 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Untuk menuju lokasi, pengunjung disarankan untuk tidak menggunakan mobil. Kendaraan bisa diparkir di lokasi yang tersedia dan pengunjung berjalan kaki menuju monumen.

Baca juga: LPSK Serahkan Kompensasi Sebesar Rp 7,285 Miliar kepada Korban Bom Bali I dan II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com