Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Saat Menikah Beberapa Waktu Lalu Usianya Baru 15 Tahun 9 Hari”

Kompas.com - 11/10/2021, 05:35 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Siswa dan guru SMP Negeri 1 Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, melakukan demonstrasi pada Senin (4/10/2021).

Mereka menggeruduk Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Buru Selatan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buru Selatan.

Lewat unjuk rasa ini, mereka menyuarakan penolakan terhadap pernikahan anak di bawah umur.

Pasalnya, kasus pernikahan anak di bawah umur terjadi kepada NK, salah seorang siswi SMP Negeri 1 Namrole.

Baca juga: Siswi SMP di Buru Selatan Dinikahkan dengan Tokoh Agama, Guru dan Temannya Unjuk Rasa

Perempuan berusia 15 tahun itu dinikahkan oleh ayahnya dengan seorang ustaz asal Tangerang, Banten.

“Saat menikah beberapa waktu lalu usianya baru 15 tahun sembilan hari,” ujar Kepala SMP Negeri 1 Namrole Noho Lesilawang, Sabtu (9/10/2021).

Dia mengatakan, siswa dan guru memilih berunjuk rasa ini karena kasus ini menjadi perhatian di sekolahnya.

“Kasus ini menjadi perhatian semua siswa di sekolah, mereka sangat merasa kehilangan begitu pun para guru, jadi saat dia dikawinkan oleh orangtuanya secara paksa itu sangat berpengaruh sekali kepada para siswa jadi inisiatif dari ketua Osis dan siswa serta para guru kita langsung turun demo,” ucapnya.

Baca juga: Ketua MUI Buru Selatan Nikahkan Anaknya yang Masih SMP dengan Tokoh Agama, Sebut Dapat Petunjuk dari Mimpi

 

Masih ingin bersekolah

Ratusan siswa salah satu SMP di Buru Selatan Maluku dan para guru menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wilayah Kemantiran Agama dan Kantor DPRD untuk memprotes kasus pernikahan dini yang menimpa seorang siswa sekolah tersebut. Aksi demo itu berlangsung pada Senin (4/10/2021)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Ratusan siswa salah satu SMP di Buru Selatan Maluku dan para guru menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wilayah Kemantiran Agama dan Kantor DPRD untuk memprotes kasus pernikahan dini yang menimpa seorang siswa sekolah tersebut. Aksi demo itu berlangsung pada Senin (4/10/2021)

Menurut Noho, dirinya sangat menyayangkan keputusan orangtua NK yang memaksa NK untuk menikah.

Padahal, ungkap Noho, NK masih ingin bersekolah. Di sekolahnya, NK merupakan murid yang berprestasi.

“Saat dipaksa menikah, NK sampaikan kepada bapaknya dia punya permintaan bahwa kalau bapak paksa kasih kawin dia tetap sekolah, itu permintaanya. Dia akhirnya menuruti keinginan orangtuanya dengan syarat dia tetap bisa bersekolah,” tuturnya.

Noho membeberkan, pernikahan NK dengan seorang tokoh agama berlangsung di Desa Labuang, Namrole.

“Dia (NK) kawin di rumahnya di Labuang, orangtuanya sendiri yang menikahkan, yang membaca khutbah nikah itu KUA dari Kecamatan Leksula bukan dari Namrole,” jelasnya.

Baca juga: Anak Ketua MUI yang Dinikahkan dengan Tokoh Agama Ternyata Siswi SMP Berprestasi, Kini Tak Lagi Sekolah karena Malu

Bentuk tim investigasi

Ratusan siswa SMP Negeri 1 Namrole Buru Selatan Maluku dan para guru menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wilayah Kemantiran Agama dan Kantor DPRD untuk memprotes kasus pernikahan dini yang menimpa seorang siswa sekolah tersebut. Aksi demo itu berlangsung pada Senin (4/10/2021)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Ratusan siswa SMP Negeri 1 Namrole Buru Selatan Maluku dan para guru menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wilayah Kemantiran Agama dan Kantor DPRD untuk memprotes kasus pernikahan dini yang menimpa seorang siswa sekolah tersebut. Aksi demo itu berlangsung pada Senin (4/10/2021)

Atas kasus ini, Noho meminta pemerintah daerah setempat untuk membentuk tim investigasi guna menyelidiki kasus pernikahan anak di bawah umur yang menimpa siswanya.

“Kami mendesak kepada pemerintah daerah agar membentuk tim investigasi untuk memperoleh fakta-fakta pelanggaran hukum yang bertentangan dengan undang-undang,” sebutnya.

Selain itu, Noho juga meminta kepada Kanwil Kemenag Kabupaten Buru Selatan supaya memanggil dan memberikan sanksi terhadap pegawai dan aparatur sipil negara yang diduga terlibat dalam pernikahan tersebut.

“Kami berharap kepada Kementrian Agama Kabupaten Buru Selatan agar dapat memangil dan menegur serta memberi sangsi pelanggaran disiplin pegawai, kepada ASN siapa pun yang terlibat dalam praktek perkawinan anak di bawah umur,” harapnya.

Tak hanya itu, pihak sekolah juga meminta supaya Kanwil Kemenag Buru Selatan dapat memfasilitasi dan membantu membawa kasus ini ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak ( P2TP2A) Buru Selatan.

Baca juga: Kasus Siswi SMP Anak Ketua MUI Dinikahkan Paksa hingga Temannya Unjuk Rasa, Pihak Sekolah Minta Pemda Bentuk Tim Investigasi

 

Penjelasan orangtua

Ilustrasi pernikahan dini Ilustrasi pernikahan dini

Ayah NK, Ambo Intan Karate, menyampaikan, pernikahan tersebut bukanlah paksaan, melainkan atas kemauan putrinya sendiri.

“Ada keinginan dia pingin menikah dan kita orangtua membiarkannya begitu ya sudah, sebagai orangtua terpaksa kita nikahkan daripada dia terjebak dalam perbuatan yang tidak-tidak,” kata dia, Sabtu.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buru Selatan ini berujar, pernikahan putrinya dengan ustaz asal Tangerang itu hanyalah pernikahan siri.

Baca juga: Ketua MUI Buru Selatan Sebut Putrinya Nikah Siri dan Tak Tinggal Serumah dengan Suaminya

Menurutnya, NK saat ini belum tinggal serumah dengan sang ustaz. Namun, ketika NK sudah berusia 19 tahun, dia baru akan dilepas.

“Ia (nikah siri) jadi mereka tidak tinggal serumah. Insya Allah nanti setelah dia tepat berusia 19 tahun baru saya secara resmi daftarkan ke KUA,” tuturnya.

Ambo meyebutkan, pernikahan putrinya tersebut menjadi urusan internal keluarganya, sehingga tidak perlu dibesar-besarkan.

Baca juga: Ketua MUI Buru Selatan: Banyak Anak SMP yang Menikah, Kenapa Anak Saya yang Jadi Sorotan?

Ia mengaku kesal terhadap respons masyarakat atas pernikahan putrinya.

Padahal, ucap Ambo, ada banyak kasus serupa yang terjadi, tetapi tidak menjadi sorotan.

“Kenapa anak Ketua MUI yang disorot-sorot begitu, di kampung-kampung banyak anak SMP yang menikah tapi tidak pernah diprotes,” paparnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Dheri Agriesta, Aprillia Ika, Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com